Diburu Jadi Pakan Burung, Budidaya Jangkrik di Jayalaksana Makin Berkembang
Bisnis
INDRAMAYU -- Beternak jangkrik menjadi salah satu peluang ekonomi yang dikembangkan masyarakat di Desa Jayalaksana, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu. Usaha itupun semakin berkembang seiring meningkatnya permintaan jangkrik untuk pakan burung.
Di Desa Jayalaksana, sedikitnya ada tiga peternak jangkrik dengan skala yang cukup besar. Hasil ternak jangkrik dari ketiganya itu sudah mampu memenuhi kebutuhan di wilayah Kabupaten Indramayu.
Bahkan kini, penjualan jangkrik telah menembus ke daerah-daerah tetangga, seperti Kabupaten Cirebon, Majalengka maupun Subang.
Salah seorang peternak jangkrik, Takmid, mengatakan, untuk sekali panen, dia bisa menjual hingga 50 kilogram jangkrik. Adapun masa panen, berlangsung setiap 20 – 30 hari sekali.
Jangkrik tersebut dihargai Rp 30 ribu – Rp 35 ribu per kilogram.
‘’Harganya masih naik turun, tapi Alhamdulillah sekarang harganya lagi tinggi,’’ papar Takmid.
Camat Kedokanbuder, Atang Suwandi, menyarankan agar para peternak jangkrik di Desa Jayalaksana untuk bergabung dan saling menguatkan satu sama lainnya. Peternak jangkrik, harus membuat kelompok peternak dan menjadi mitra dari pemerintah.
‘’Jika berhimpun dalam kelompok tani, para peternak akan semakin kuat dan memiliki daya saing yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sendiri-sendiri," tegas Atang, Rabu (15/6/2022).
Sementara itu, Kuwu (kepala desa) Desa Jayalaksana, Warno, mengatakan, pihaknya mendorong kegiatan usaha masyarakat untuk lebih maju dan berkembang. Khusus untuk peternak jangkrik, pihaknya siap memfasilitasi pembentukan kelompok.
Bukan hanya itu, peternak yang sudah sukses ini diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada yang lain agar masyarakat bisa memiliki jiwa enterpreneur.
‘’Usulan camat untuk membentuk kelompok tadi kita siap fasilitasi. Karena jika sudah berkelompok, maka bisa mengembangkan usahanya dan bermitra dengan pemerintah,’’ tandas Warno. (Lilis Sri Handayani)
Terpopuler
-
#1
-
#2
-
#3
-
#4
Topic Pilihan
