Ternyata Ada Lho Kerupuk Tayamum, Ini Bedanya Dengan Kerupuk Lain
INDRAMAYU – Kabupaten Indramayu memiliki beragam kuliner khas yang lezat untuk dinikmati. Salah satunya adalah kerupuk tayamum.
Nama kerupuk tayamum mungkin masih asing di telinga masyarakat. Termasuk Bupati Indramayu, Nina Agustina, yang juga terperangah saat pertama kali mendengar nama kerupuk tayamum.
Hal itu terjadi saat Nina mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Al-Qur'ani di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Selasa (9/8/2022) kemarin. Kerupuk tayamum merupakan kuliner yang diproduksi oleh warga ponpes tersebut.
Keterkejutan Nina akhirnya terjawab setelah mengetahui bahwa kerupuk tayamum sebenarnya adalah kerupuk udang khas Indramayu. Namun yang membedakannya dengan kerupuk lainnya adalah pada cara menggorengnya.
Kerupuk tayamum tidak digoreng dengan minyak goreng, melainkan dengan menggunakan pasir. Karena itulah, warga pesantren menamakannya kerupuk tayamum.
Hal itu seperti hukum bersuci dalam Islam. Saat tidak ada air untuk berwudhu, umat Islam diperbolehkan menggunakan debu/tanah yang baik (suci), yang disebut dengan istilah tayamum.
Tak hanya kerupuk tayamum, warga Ponpes Darussalam Al-Qur'ani Desa Kertawinangun juga memproduksi berbagai produk olahan makanan/minuman lainnya, seperti telur asin, teh tubruk dan madu. Semua produk tersebut dikemas dengan menarik oleh warga ponpes.
Nina pun sangat mengapresiasi upaya kreatif yang dilakukan oleh warga Ponpes Darussalam Al-Qur'ani. Dia menilai, hal itu menunjukkan pengajaran yang diberikan di pondok pesantren tidak hanya urusan agama, namun juga kreativitas di bidang ekonomi.
‘’Saya sangat mengapresiasi upaya pengurus Ponpes Darussalam Al-Qur'ani yang telah menghasilkan berbagai produk olahan makanan. Ini wujud nyata mencetak pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu,’’ tandas Nina. (Lilis Sri Handayani)