Duh Ya....Pemeritah Naikkan Harga, Gula Dipasaran Dikhawatirkan Langka

Bisnis  
Pekerja mengangkut karung gula pasir di distributor sembako. (Ilustrasi) (Dok. Republika)
Pekerja mengangkut karung gula pasir di distributor sembako. (Ilustrasi) (Dok. Republika)

JAKARTA -- Masyarakat Indonesia harus siap-siap merogoh koceknya lebih dalam. Pasalnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency, resmi menaikkan Harga Acuan Pembelian (HAP) gula menjadi Rp 17.500. Keputusan menaikkan harga gula ini pun ditetapkan dengan melihat adanya peningkatan kebutuhan konsumsi gula selama masa bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Gula ini karena currency tinggi harga di luar tinggi. Tetapi ini harga tinggi adalah kesempatan kita untuk produksi," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo di Jakarta.

Dikatakan Arief, kebijakan relaksasi gula ini akan berlangsung mulai dari tanggal 5 April hingga tanggal 31 Mei 2024. Kelanjutan implementasi kebijakan setelah tanggal 31 Mei 2024 akan dievaluasi kembali secara berkala.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Sudah kita berikan relaksasi gula jadi Rp 17.500 per kilogram sampai 31 Mei 2024, jadi persediaan gula nggak hilang karena ada relaksasi," ujar Arief.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut, harga gula konsumsi yang tinggi di pasar internasional menjadi salah satu penyebab kelangkaan stok gula di pasar ritel modern.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim mengatakan, sudah menerima laporan terkait dengan kelangkaan dan kenaikan harga gula di beberapa pasar. "Karena kesulitan memperoleh gula di sana (pasar internasional) dengan harga yang boleh (harga eceran tertinggi) di Indonesia. Harganya kan di luar tinggi," ujar Isy di Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Saat ini Kemendag bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait sedang membahas mengenai penyebab kelangkaan dan kenaikan harga gula. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) juga mulai memimpin rapat mengenai peta jalan pergulaan.

"Saya sudah ke Kemenko, sekarang ada rapat gula di sana mengenai roadmap pergulaan. Sekalian ngobrolin ini (harga gula) karena sudah mulai ada kelangkaan tapi penanganannya ada di Bapanas," kata Isy.

Namun demikian, dia menegaskan, ketersediaan stok gula di dalam negeri masih relatif aman, apalagi pada Mei 2024 sudah memasuki musim giling tebu.

Berdasarkan catatan Kemendag, stok gula di BUMN dan swasta lebih dari 330 ribu ton. Jumlah tersebut cukup untuk satu bulan. n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image