Wow Kereennn....Jawa Barat Dilingkung 10 Jalan Tol

Jogregan  
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan penggunaan jalan penghubung Jabar-Jateng yang baru saja direvitalisasi. Jalan di Jabar sendiri kini akan terkoneksi dengan 10 ruas jalan tol. (Dokumentasi)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan penggunaan jalan penghubung Jabar-Jateng yang baru saja direvitalisasi. Jalan di Jabar sendiri kini akan terkoneksi dengan 10 ruas jalan tol. (Dokumentasi)

CIREBON -- Akses jalan raya di seluruh wilayah wilayah Jawa Barat, semakin mudah dilalui dan kian menghemat waktu tempuh. Betapa tidak, ribuan kilometer jalan yang ada di Jabar dalam kondisi mulus. Kondisi itupun semakin dilengkapi dengan keberadaan jalan bebas hambatan. Total ruas jalan tol di Jabar saat ini ada sembilan ruas jalan tol.

Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kini tengah mewacanakan penambahan ruas jalan tol. Jalan tol itu sementara ini bernama Parabon.

Ruas jalan itu akan menghubungkan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang - Indramayu hingga ke Cirebon. Akses ini bakal menjadi ruas tol ke sepuluh yang ada di Jabar.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Sedang kita konsepkan. Jadi nanti ada jalan tol yang menghubungkan Patimban, Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Sementara namanya Parabon,” kata Kang Emil, saat ditemui di Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jumat (4/2/2022).

Dikatakan dia, total di Jawa Barat sekarang ini ada sembilan ruas jalan tol. Di antaranya, Tol Cisumdawu yang menghubungkan Kertajati, sudah ground breaking Cigatas dari Bandung sampai Cilacap.

“Kalau Parabon jadi diwacanakan dan dimulai, itu adalah ruas tol ke 10,” kata Kang Emil.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur ini sangat mendukung perekonomian dan investasi di Jawa Barat. “Inilah yang membuat investasi di Jawa Barat selalu nomor satu. Karena dianggap infrastrukturnya setiap tahun bertambah baik,” katanya.

Dengan modal infrastruktur ini, kata Kang Emil, menguatkan keyakinan, ekonomi di Jawa Barat semakin baik. Termasuk kereta api cepat.

“Untuk Cirebon akan luar biasa. Ada pembangunan Terminal Ciledug, ITB Kampus Cirebon. Agar anak-anak Cirebon suatu hari bisa menjadi SDM luar biasa menyambut Kawasan Rebana,” katanya.

Untuk kawasan Patimban ini, nantinya akan membutuhkan 4 sampai 5 juta lapangan pekerjaan. Dalam hitungan 5-20 tahun, anak-anak Cirebon bakal semakin hebat. (den)

Sebelumnya, Konsorsium BUMN-Swasta PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya Cilacap pada Senin (31/01).

PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh Konsorsium BUMN-Swasta pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Gedebage Tasikmalaya-Cilacap, yang terdiri dari Jasa Marga selaku pemegang saham mayoritas sebesar 32,5 persen, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga Gama Group-PT Jasa Sarana sebesar 27,5 persen, Waskita Karya sebesar 20 persen, PTPP sebesar 10 persen, dan Wijaya Karya sebesar 10 persen.

Direktur Utama PT JGC Jo Mancelly menjelaskan, Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap memiliki total panjang 206,65 Km yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia. Adapun nilai investasinya mencapai sebesar Rp 56 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.

"Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya Cilacap nantinya akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,09 Km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 Km. Dimulai dari titik awal Gedebage Junction di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, lalu melewati Majalaya, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, hingga ke wilayah Cilacap, Jawa Tengah, yang pembangunannya terbagi atas empat seksi,” ujar Jo, Senin (31/1).

Jo memerinci, keempat seksi Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap tersebut antara lain Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km, Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km, Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 Km, dan Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 Km.

Jo juga menambahkan, pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan dilakukan dalam dua tahap. Pembangunan untuk tahap pertama yaitu Seksi 1 dan Seksi 2, yang dimulai dari Junction Gedebage hingga Simpang Susun (SS) Tasikmalaya sepanjang 94,22 Km. Pembangunan konstruksi untuk tahap pertama ini ditargetkan dimulai pada akhir 2022 dan rampung pada 2024.

Selanjutnya, untuk tahap kedua yaitu Seksi 3 dan Seksi 4, dimulai dari SS Tasikmalaya hingga SS Cilacap sepanjang 112,43 Km. Termasuk main road sepanjang 1,3 km pada Seksi 1 yang terkoneksi dengan rencana Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) dimana main road tersebut ditargetkan dibangun bersamaan saat Jalan Tol BIUTR konstruksi atau selambat-lambatnya pada tahap kedua konstruksi Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.

"Pembangunan konstruksi untuk tahap kedua sendiri ditargetkan dimulai pada akhir tahun 2027 dan rampung pada tahun 2029," tutur Jo.

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap tergabung dalam Proyek Strategis Nasional dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur. Pembangunan jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas, kegiatan ekonomi, semakin melancarkan distribusi barang dan jasa hingga pengembangan industri dan pariwisata di koridor selatan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image