Apa Bahasa Cinta Anda dengan Allah?

Tajug  
Muslim tengah bermunajat kepada Sang Khaliq Allah SWT - (AP)
Muslim tengah bermunajat kepada Sang Khaliq Allah SWT - (AP)

Apakah kamu mencintai Allah? Bagi setiap Muslim, jawaban atas pertanyaan singkat ini seharusnya adalah “Ya!”.

Tetapi jika kita mencintai Allah, bagaimana kita menunjukkannya? "Anda mungkin memperhatikan bahwa hati Anda lebih condong ke satu jenis `ibadah (ibadah) di atas yang lain. Dengan kata lain, Anda menemukan diri Anda merasa lebih dekat dengan Allah (SWT) ketika Anda melakukan satu tindakan di atas yang lain," kata Hana Alasry organisator dan aktivis komunitas Muslim Amerika Yaman dikutip dari aboutislam.net, Jumat (20/5/2022).

Secara umum, kata dia, diketahui bahwa ada sahabat tertentu yang benar-benar menjadi ahli ibadah tertentu. Mereka tahu "bahasa cinta" mereka dengan Allah dan mereka berbicara dengan penuh semangat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mari temukan beberapa kemungkinan bahasa cinta kita. Namun, penafian: artikel ini sama sekali tidak mendorong seseorang untuk meninggalkan bentuk ibadah lain yang didukung oleh Quran dan Sunnah!

"Ini hanya untuk membantu kita memahami ibadah mana yang paling menyentuh hati kita dan mengapa, sehingga kita dapat menghabiskan lebih banyak waktu di dalamnya," katanya.

1. Kata-kata peneguhan

"Ketika hamba-Ku bertanya kepadamu Wahai Nabi˺ tentang Aku: Aku benar-benar dekat. Aku menjawab doa seseorang ketika mereka berseru kepada-Ku. Maka hendaklah mereka menjawab dengan ketaatan˺ kepada-Ku dan beriman kepada-Ku, semoga mereka mendapat petunjuk ke Jalan yang Benar˺." (Al-Baqarah 2: 186)

Allah suka ketika hamba-Nya menyeru-Nya. Bagian dari adab berdoa kepada Allah adalah memulai dengan kata-kata penegasan, yaitu memuji Allah dan memuliakan-Nya dan menyeru-Nya dengan nama-Nya yang relevan dengan doa.

"Dan ketika kita menegaskan Allah dalam segala Keagungan-Nya, Dia menegaskan kita dengan memberi kita lebih banyak karunia-Nya dan bahkan mengingatkan para malaikat tentang kita! Sungguh cara yang luar biasa untuk menunjukkan cinta," ucap Hana.

2. Tindakan pelayanan

Atas otoritas Abu Hurairah (ra dengan dia) dari Nabi SAW yang mengatakan, “Barangsiapa yang meringankan kesulitan seorang mukmin dari kesulitan dunia ini, Allah akan menyelamatkannya dari kesulitan kesulitan akhirat ” (Muslim)

Pelayanan adalah tanda seorang mukmin ketika dilakukan tanpa harapan terima kasih atau pengakuan.

Bahkan, Allah menyebutkan dalam Alquran bahwa sekelompok dari mereka di Jannah adalah mereka yang akan memberi makan orang lapar dan berkata:

{Kami memberi Anda makan hanya karena Allah, tidak mencari imbalan atau terima kasih dari Anda.} (Al-Insan 76: 9)

"Bisa jadi Allah, Pemelihara (A-Razzaq), telah memberikan rezeki kepada makhluk-Nya melalui perbuatanmu. Menjadi orang yang dengan ketulusan hati yang Allah bantu melalui orang lain benar-benar merupakan kesaksian cinta-Nya kepada Anda," ujarnya.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image