Aparat Vs Aksi Geng Motor, Polda Jabar: Tembak di Tempat...!!!
JogreganMiris, pelaku di bawah umur
Perbuatan yang dilakukan oleh dua remaja itu, bukan karena kebetulan semata. Mengingat, kasus serupa sudah kerap berulang dan rerata berawal dari kenakalan remaja yang diwadahi perkumpulan geng motor.
Kenakalan dilakukan oleh para remaja yang tergabung dalam perkumpulan geng motor membuat suasana keamanan terganggu, karena mereka tidak hanya menyasar sesama geng motor. Namun juga, warga biasa pun terkena imbasnya.
Kenakalan yang dilakukan mereka, tidak hanya menimbulkan korban luka, tapi ada juga sampai meninggal dunia. Dan itu, terjadi bukan hanya sekali, tapi terus berulang.
Kejadian tawuran yang sering terjadi antargeng motor membuat miris, apalagi pelaku kebanyakan merupakan anak di bawah umur, dan menjadi salah satu aset bangsa. Untuk itu, perlu adanya peningkatan pengawasan dari semua pihak, terutama yang paling dekat adalah kedua orang tua, jangan sampai anak-anak yang sedang tumbuh berkembang rusak oleh pergaulan tidak baik.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon sudah berupaya melakukan pencegahan dini agar anak tidak terlibat hukum, dengan sosialisasi di sekolah, hingga desa, dan kelurahan. Upaya itu dilakukan untuk menjaga dan menangkis pergaulan yang tidak sehat di luaran, terutama masalah kenakalan remaja.
Karena usia remaja masih berupaya mencari jati diri, sehingga perlu adanya pengetahuan dan pengawasan, agar pencariannya bisa disalurkan kepada hal-hal positif. "Orang tua mempunyai peranan penting untuk mengawasi anak-anaknya yang sedang mencari jati diri, jangan sampai salah pergaulan, dan terjerumus serta bergabung dengan geng motor," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon Fifi Sofiah.
Bunda Fifi sapaan akrab Fifi Sofiah mengatakan, bukan hanya orang tua yang berkewajiban menjaga remaja. Namun semuanya wajib mengawasinya, agar tidak ada lagi kenakalan remaja yang berujung petaka. n