Kuliner Khas Indramayu Rumbah Darinih, Pedas dan Petisnya Bikin Ketagihan
INDRAMAYU – Rumbah menjadi salah satu kuliner khas dari Kabupaten Indramayu. Tak hanya menjadi makanan sehari-hari warganya, rumbah juga banyak diburu oleh para pelancong yang datang ke Kabupaten Indramayu.
Rumbah merupakan makanan yang terdiri dari berbagai jenis sayuran yang dimasak dengan cara direbus kemudian diberi sambal. Biasanya, rumbah dimakan bersama dengan lontong, gorengan, kerupuk, nasi ataupun hanya rumbahnya saja.
Sayuran yang biasa digunakan sebagai bahan utama rumbah di antaranya adalah kangkung, semanggen (daun semanggi), tauge, kacang panjang, daun singkong, pisang muda atau yang dikenal dengan istilah remucu, maupun mentimun rebus (bendoyo).
Pedagang rumbah pun sangat mudah ditemui di seluruh wilayah di Kabupaten Indramayu. Salah satunya adalah Rumbah Darinih, yang ada di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Nama Rumbah Darinih sudah tak asing di tengah masyarakat Indramayu. Hal itu dikarenakan sambalnya yang berbeda dengan kebanyakan sambal rumbah lainnya.
Darinih, pemilik Rumbah Darinih, menggunakan sambal kacang yang diberi terasi dan ditambah dengan petis. Penggunaan petis itulah yang membedakannya dengan kebanyakan rumbah yang dijual pedagang lainnya.
‘’Terasi dan petis ini asli buatan nelayan Eretan,’’ ujar Darinih, saat ditemui di warungnya belum lama ini.
Warung Rumbah Darinih terletak di belakang Balai Desa Eretan Kulon. Meski tempatnya ‘nyelip’ di antara rumah-rumah warga dan akses masuknya melalui gang sempit, namun warungnya selalu dipadati pengunjung. Mereka pun harus rela antri menunggu untuk dilayani karena banyaknya pembeli.
Bahkan, saat musim libur lebaran, mobil-mobil berplat nomor luar kota, seperti Jakarta dan Bandung, terparkir di jalan masuk menuju Rumbah Darinih. Mereka biasanya para perantau asal Indramayu yang sedang pulang kampung, dan kangen merasakan rumbah Darinih.
Di warung Rumbah Darinih, tersedia menu utama berupa rumbah kangkung, rumbah soun dan rujak petis. Untuk rumbah kangkung, harganya Rp 7.000 per porsi, rumbah soun Rp 12 ribu dan rujak petis Rp 14 ribu.
Semua menu itu sudah otomatis diberi sambal dan petis. Rasa sambalnya yang pedas, bercampur dengan petis yang enak, langsung bikin seger sampai keringetan dan pastinya bakal ketagihan.
Rumbah Darinih buka setiap hari, sejak pukul 08.00 – 20.00 WIB.
Darinih sudah mulai berjualan rumbah tersebut sejak 1995. Meski sempat sepi di masa awal berjualan, namun kini lebih dari seribu porsi rumbahnya laku terjual setiap hari. Omsetnya rata-rata mencapai Rp 2,5 juta per hari.
Darinih dibantu oleh lima orang karyawannya. Meski demikian, setiap hari dia masih aktif turun langsung membantu karyawannya berjualan rumbah.
Darinih pun sudah menikmati buah manis hasil jerih payahnya berjualan rumbah selama 27 tahun terakhir. Tak hanya renovasi rumah, dia juga bisa berangkat menunaikan ibadah haji bersama sang suami. (Lilis Sri Handayani)