Bisnis

Sail Away Anjungan, PHE ONWJ Targetkan Start Up Lapangan YY Akhir 2022

(Istimewa)
(Istimewa)

MATAPANTURA -- Dukung ketahanan energi nasional, PHE ONWJ siap lanjutkan pengembangan lapangan migas lepas pantai YY di perairan utara Karawang.

Sejumlah tahapan teknis mencakup fabrikasi dan sertifikasi anjungan serta serangkaian FAT (Factory Acceptance Test) oleh Kontraktor EPCI, PT Meindo Elang Indah telah dilakukan.

Sebagai bagian dari rangkaian proyek Optimasi Pengembangan Lapangan YY (OPL YY), Anjungan YYA siap berlayar (sail out). Hal itu ditandai dengan seremoni Sail Away oleh Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Subholding Upstream, Direktur dan General Manager PHE ONWJ, bersama dengan Deputi Operasi SKK Migas, Kamis (6/10/2022).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Nantinya, anjungan itu sail out dari fabrication yard yang berlokasi di Bintan, Kepri menuju Lapangan YY. Selanjutnya, dilakukan proses pemasangan anjungan lepas pantai, kegiatan pengeboran serta penyelesaian akhir termasuk commissioning dan ditargetkan start up pada Desember 2022.

Wisnu Hindadari selaku Direktur PHE ONWJ mengungkapkan, proyek optimasi pengembangan itu memiliki sejarah panjang. Karenanya, diperlukan perbaikan dan pemasangan kembali.

‘’Proyek ini sangat penting untuk meningkatkan produksi PHE ONWJ sebesar 2.000 BOPD dan 1 MMSCFD. Kontribusi yang sangat positif ini tentunya memberikan harapan besar pada Pertamina untuk mengambil peran dalam mendukung target produksi yang dicanangkan oleh Pemerintah, yaitu sebesar 1 juta barrel minyak di tahun 2030,’’ tukas Wisnu.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, mengutarakan, Proyek YY menjadi salah satu Key Performance Indikator (KPI) proyek strategis SKK Migas, yang ditargetkan on stream tahun 2022.

Julius menambahkan, dalam bauran energi, energi fosil masih memegang peranan penting.

‘’Demand migas masih tinggi. Untuk itu, proyek itu diharapkan dapat segera memberikan kontribusi produksi seperti yang dicanangkan dalam mencapai target long term SKK Migas di tahun 2030,’’ tukas Julius.

Sebagai bagian dari Subholding Upstream, PHE ONWJ memiliki peran penting sebagai penyumbang produksi minyak terbesar. Yakni, dengan hasil produksi minyak sebesar 27.823 BOPD (year to date) dan gas mencapai 79 MMSCFD.

Selain berkontribusi positif pada hasil minyak dan gas untuk Regional Jawa, PHE ONWJ juga merupakan pelopor penggunaan solar panel yang terinstal pada anjungan lepas pantai utara Jawa Barat dan mendapatkan penghargaan MURI.

Rekor MURI yang pertama adalah anjungan lepas pantai pertama yang seluruhnya beroperasi menggunakan energi surya. Sedangkan rekor MURI keduanya adalah fasilitas produksi migas dan pemasangan panel energi surya terbanyak. (Lilis Sri Handayani)

Berita Terkait

Image

Pertamina Komitmen Terhadap Avtur Ramah Lingkungan di Asia Pacific Air Tansport Forum 2024