Sedekah Bumi, Tradisi Petani Indramayu Sambut Musim Tanam Padi
INDRAMAYU – Musim hujan sudah mulai turun. Aliran air dari saluran irigasi pun mulai digelontorkan. Itu pertanda, sudah saatnya bagi petani di Kabupaten Indramayu untuk memulai musim tanam rendeng (penghujan).
Untuk menyambut datangnya musim tanam rendeng, para petani di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu biasa mengawalinya dengan tradisi sedekah bumi.
Mengutip Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Indramayu yang telah ditetapkan pada 2020, sedekah bumi merupakan upacara adat yang dilaksanakan atas dasar refleksi rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah dan manifestasi atas harapan masyarakat petani agar bumi, sebagai tempat dimana kehidupan itu berlangsung, terhindar dari segala bencana, termasuk hama pertanian.
Prosesi Sedekah Bumi
Sedekah bumi melibatkan berbagai unsur masyarakat, khususnya yang memiliki sawah atau ladang, aparatur desa, tokoh masyarakat dan pemuda setempat sebagai pemangku hajat atau kepanitiaannya.
Masyarakat yang mengikuti upacara tersebut diharuskan membawa makanan siap santap, biasanya berupa tumpeng (nasi kuning), bekakak ayam, air minum, buah-buahan, yang semuanya dikemas dalam wadah (ceting/cepon) dari anyaman bambu.
Acara sedekah bumi biasanya dilaksanakan di halaman balai desa setempat. Selain itu, bisa juga di tanah lapang ataupun areal persawahan.
Sebelum menuju lokasi acara, para peserta berkumpul terlebih dahulu di masing-masing blok, kemudian bersama-sama (arak-arakan) mengelilingi kampung. Dalam arak-arakan itu, terkadang ada juga yang menyertakan jenis kesenian hiburan agar semakin meriah.
Sesampainya di lokasi acara, mereka duduk melingkar, mengelilingi ceting/cepon makanan yang dibawa tadi. Selanjutnya, dilakukan doa bersama yang dipimpin tokoh agama.
Dalam doa tersebut, selain mengucapkan rasa syukur, mereka juga memohon kepada Sang Maha Pencipta agar diberi keselamatan, kebahagiaan, serta panen berikutnya bisa melimpah.
Usai berdoa, makanan-makanan tadi diserahkan kembali kepada masyarakat, yang kemudian akan disantap bersama keluarganya atau tetangga-tetangga mereka.
Dalam acara sedekah bumi di beberapa daerah, juga kerap dihibur dengan jenis kesenian rakyat, baik tari-tarian maupun pertunjukkan wayang, jika pendanaan yang bersumber dari swadaya masyarakat mencukupi.