Wow Keren...Panen Padi Musim Sadon di Pantura Rata-Rata Capai 8,5 Ton per Ha

Jogregan  
Bupati Indramayu bersama unsur muspida melakukan panen pad. (dok. Republika)
Bupati Indramayu bersama unsur muspida melakukan panen pad. (dok. Republika)

INDRAMAYU -- Panen padi musim tanam sadon (gadu, red) 2023 di kabupaten Indramayu, tengah berlangsung. Wow, kerennya lagi panenan di musim kemarau ini, gabah yang dihasilkan petani rata-rata mencapai 8,5 ton per hektare. Angka ini jauh di atas rata-rata penen padi di Tanah Air.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Sugeng Heryanto ketika meninjau tanaman ubinan di Desa Limbangan mengatakan, selain penerapan tekonologi budidaya tanaman padi, maka pengaturan dilir giring air irigasi dilakukan dengan ketat.

'Dengan koordinasi di tingkat kabupaten dan kecamatan, kita membuat jadwal gilir air untuk mengatur pembagian air,” lanjut Sugeng.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sehingga, sawah-sawah yang ada di Kabupaten Indramayu bisa terairi secara maksimal yang dilakukan secara bersama melalui kolaborasi setiap kecamatan dan dibantu oleh unsur kepala desa dan lintas sektor pertanian.

“Tak hanya itu, para camat, kepala desa, penyuluh dan stakeholder terkait dilapangan terus melakukan monitoring-monitoring jadwal giring air mampu mengairi sawah yang paling ujung,” tuturnya.

Dari langkah itu, kata Sugeng, panen padi di Desa Limbangan yang merupakan wilayah persawahan yang paling ujung Sindupraja dan masuk dalam kategori golongan tiga,tergolong berhasil. Meski begitu masa panen padi musim kemarau di wilayah tersebut sudah mencapai ribuan hektare dengan kualitas baik.

Dikatakanya, dari hasil ubinan yang tadi dilaksanakan ini rata-rata 1 hektare mendapatkan 8,5 ton dengan varietas padi inpari 48.

Dijelaskan Sugeng, Kabupaten Indramayu dengan luas lahan baku sawah 125 ribu hektare tercatat sampai dengan Agustus ini sudah ditanam 119.000 hektare.

“Jadi sisanya hanya 6.000 hektare atau setara dengan 4-5 persen yang belum bisa tanam,” tambahnya.

Hal ini disebabkan pengaruh perubahan iklim el nino. Kendati demikian, kata dia,

Pemkab Indramayu melalui kebijakan yang dikeluarkan Bupati Indramayu Nina Agustina, terus mendorong upaya-upaya optimalisasi agar masa tanam padi dapat berjalan dengan baik.

“Uang pertama kami lakukan bersama jajaran pertanian mendorong petani memilih varietas genjah. Artinya sekitar umur 105 sampai 110 hari,” lanjut Sugeng.

Sampai akhir bulan Agustus tercatat sudah 16.660 hektare yang sudah panen. Kabupaten Indramayumemasuki panen raya di September akhir awal bulan oktober, sehingga harapan presiden menaikan produksi gabah di Kabupaten Indramayu untuk 1,5 juta ton menjadi 1,8 juta ton bisa terwujud berkat kerja keras kita semua termasuk para petani. n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image