Eco Paving, Paving Block Ramah Lingkungan dari Limbah dan Cacahan Plastik

Jogregan  
Eco paving. (Istimewa)
Eco paving. (Istimewa)

INDRAMAYU – Limbah dan sampah selama ini menjadi sumber masalah bagi lingkungan. Namun di Kabupaten Indramayu, sumber masalah itu bisa menghasilkan produk bernilai ekonomis sekaligus ramah lingkungan.

Hal itu seperti yang terlihat pada produk eco paving. Eco paving adalah paving block yang menggunakan bahan dasar pasir dengan campuran limbah non B3 berupa fine polymer dan cacahan plastik dalam pembuatannya.

Kehadiran eco paving itu merupakan salah satu wujud inovasi PT Polytama Propindo dalam mengatasi isu pengelolaan sampah. Yakni, dengan mengubah fine polymer menjadi sesuatu yang menghasilkan nilai manfaat ekonomi untuk penataan kawasan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pengelolaan limbah fine polymer tersebut dilakukan oleh kelompok pengrajin paving block yang ada di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, melalui program corporate social responsibility (CSR) Polytama (Batik Javing).

Kelompok pengolah eco paving itu telah terintegrasi ke dalam Kelompok Masyarakat Pecinta Tjimanoek dan Kelompok Taman Kehati.

‘’Awalnya kami tidak tahu kalau sampah ternyata bisa jadi bahan campuran paving block. Sekarang kami sudah tahu bahwa sampah fine polymer bisa untuk campuran pasir menjadi eco paving. Jadi lumayan dapat mengurangi bahan utama,’’ ujar Bukhori, masyarakat pengolah paving block, Rabu (1/11/2023).

Batik Javing (Bahan Plastik Jadi Paving) kini dimanfaatkan oleh kelompok binaan Polytama untuk menata kawasan ruang terbuka di Taman Tjimanoek dan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Indramayu. Kedua taman itupun merupakan sumbangsih Polytama dalam pelestarian lingkungan di Kabupaten Indramayu melalui program CSR mereka.

Kedua taman itu juga menjadi taman kota kebanggaan masyarakat bahkan landmarks di Kabupaten Indramayu. Bantaran Sungai Cimanuk yang sudah dikelola dengan baik, menjadi magnet bagi masyarakat untuk berekreasi.

Begitu pula keindahan potensi wisata Taman Kehati, juga memiliki daya tarik tersendiri. Tidak hanya sekedar penangkaran rusa, namun juga ada kegiatan edukasi di dalamnya dan sarana rekreasi alam.

Tak hanya dia kedua taman tersebut, Batik Javing juga disalurkan ke Sekolah Dasar Sehati, yang juga menjadi binaan Polytama.

‘’Kami sangat berterima kasih kepada Polytama karena sudah membantu mengelola lingkungan di sini. Eco paving ini kami manfaatkan untuk membangun taman dan meratakan lapangan, jadi sekarang sudah lebih tertata,’’ kata Leni, selaku guru SD Lombang 3, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Direktur Polytama, Dwinanto Kurniawan, menyatakan, adanya eco paving itu menunjukkan bahwa sinergi yang komprehensif antara pelaku usaha, masyarakat serta pemerintah daerah dapat membuahkan hasil positif dalam upaya mengatasi isu pengelolaan sampah.

‘’Sebagai perusahaan, Polytama menyadari perannya dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya melalui pengelolaan sampah,’’ tukas Dwinanto.

Dwinanto menambahkan, pihaknya menyadari bahwa upaya pelestarian lingkungan yang efektif memerlukan sinergi dengan seluruh pihak serta pemahaman mengenai jenis – jenis plastik.

Plastik jenis PP yang diproduksi oleh Polytama, merupakan jenis plastik yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai kemasan makanan. Berkat keistimewaan karakteristiknya, produk dengan jenis plastik PP dapat digunakan berkali–kali sehingga daur hidupnya dapat lebih panjang.

‘’Kami memperkenalkan kepada masyarakat bahwa #plastikPPbaik jika dikelola secara bertanggungjawab,’’ tukas Dwinanto.

Dwinanto menambahkan, Polytama terus berinovasi dengan orientasi pada keberlanjutan lingkungan. Karena itu, Polytama menjadi satu-satunya industri petrokimia penghasil polipropilena di Indonesia yang menerima penghargaan Proper Emas dari KLHK RI selama tiga tahun berturut-turut sejak 2020.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image