Keren....Cafe Inklusi Kopi Berbagi, Barsitanya Penyandang Disabilitas di Bandung
BANDUNG -- Di sela waktu istirahat dan melepas kepenatan pascakerja, Anda sebaik mencoba atau icip-icip sajian minuman kopi. Mengapa? Ini karena banyak manfaat yang didapat dari biji kopi tersebut bagi tubuh kita.
Manfaat minum kopi dapat membantu tingkat fokus dan kewaspadaan. Kafein dalam kopi bertindak sebagai stimulan ringan untuk sistem saraf pusat. Tidak hanya itu, kafein bisa meningkatkan kinerja mental, terutama pada kewaspadaan, perhatian, dan konsentrasi.
Selain itu, manfaat kopi untuk kesehatan tubuh adalah meningkatkan energi. Memberikan rasa bahagia, meningkatkan performa fisik. Kopi juga mengandung antioksidan, dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, menurunkan risiko penyakit alzheimer, mencegah penyakit parkinson, dan tidak menyebabkan dehidrasi jika konsisten.
Melihat potensi sumber daya alam dan manusia yang ada di Kota 'Parisj van Java' Bandung, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal Bandung Group pun meluncurkan Café Inklusi Kopi Berbagi di Manjahlega, belum lama ini.
Cafe Kopi Berbagi merupakan bagian dari program TJSL Kopi Kang! yang merupakan binaan Pertamina Fuel Terminal Bandung Group. Yang lebih kerennya lagi, cafe ini pun memberdayakan barista penyandang disabilitas di kota Bandung.
"Program ini sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan, pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan, maupun masyarakat pada umumnya," kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi dalam keterangannya yang diterima Matapantura.co.id, Rabu (13/12/2023).
Deny beserta Tim Manajemen, Fuel Terminal Manager Bandung Group, Perwakilan dari mitra binaan TJSL Pertamina, Pimpinan Rumah Yatim Madinatul Ulum Bandung dan para pekerja Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat berkesempatan menghadri peluncuran cafe tersebut.
Deny menyebut, Kopi Berbagi didirikan karena banyaknya penyandang disabilitas di Kota Bandung yang sulit mendapatkan akses lapangan kerja. Kata dia, ketidaksetaraan perlakuan bagi penyandang disabilitas yang dianggap sulit bekerja membuat mereka terpinggirkan.
"Padahal, mereka memiliki potensi yang tak kalah dengan orang lain terlepas dari keterbatasannya," ucap Deny.
Pengolahan bahan baku Kopi Berbagi berasal dari petani kopi di kaki Gunung Papandayan Garut memberikan dampak pengentasan kemiskinan bagi kelompok tani serta pelestarian hewan Kukang Jawa dari kepunahan melalui kegiatan conservfarmer yang dilakukan petani.
Inovasi Cafe Inklusi adalah Smart Coffee Roaster menggunakan teknologi Internet of things (IoT) menciptakan mesin roaster kopi yang hemat energi, dan Barista Smart Glasses yang menerapkan teknologi speech to text recognition dan virtual reality (VR) yang dapat mengubah suara menjadi text yang langsung terbaca pada kacamata pintar barista tuna rungu/wicara sehingga meningkatkan engagement barista disabilitas pada konsumen.
Deny menyampaikan, apresiasi pada Fuel Terminal Bandung Group yang telah menghasilkan program-program inovatif dalam bidang TJSL yang memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk kelompok rentan yang membutuhkan. Sebab, program TJSL di sini sangatlah lengkap, ada yang menyasar ODGJ, penyandang disabilitas, hingga yang memberikan nilai creating shared value (CSV) bagi perusahaan.
“Saya dengan bangga menyampaikan terima kasih bahwa program-program TJSL Fuel Terminal Bandung Group telah memberikan manfaat. Beberapa waktu lalu saya juga telah meresmikan program Lentera Jiwa di Padalarang yang memberdayakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) serta Kampung Wisata rajut di Binong kota Bandung,” ujar Deny.
Selain menghadirkan inovasi, kemitraan dalam program Kopi Berbagi ini telah membawa dampak positif yang nyata di masyarakat. Sebanyak 423 petani kopi di Desa Cipaganti mengalami peningkatan aspek ekonomi melalui peningkatan harga jual hasil panen. Upaya bersama ini juga berhasil menghentikan perburuan liar Kukang Jawa, mendukung pelestarian spesies langka ini.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan, bahwa Kopi Berbagi merupakan Cafe Inklusi yang memberdayakan barista disabilitas di kota Bandung.
“Inisiatif Kopi Berbagi tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi 10 barista, termasuk 3 penyandang disabilitas, tetapi juga membuka pintu inklusivitas di dunia kerja. Sebanyak 12 anggota kelompok tani Buana Lestari berhasil keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendirian rumah produksi kopi, menciptakan lingkaran ekonomi yang berkelanjutan,” ucap Eko. n Agus Yulianto