Sinergi Apik Bijak Pakai Plastik Antarkan Polytama Raih Proper Emas

Jogregan  
Polytama kembali meraih Proper Emas. (Dok Polytama)
Polytama kembali meraih Proper Emas. (Dok Polytama)

MATAPANTURA -- PT Polytama Propindo (Polytama) menutup akhir tahun dengan prestasi peraihan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) Emas. Penghargaan yang dicapai untuk yang keempat kalinya itu berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin dan diterima langsung oleh Taufik Aditiyawarman selaku Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, yang mewakili Subholding Refining & Petrochemical.

‘’Selamat atas penghargaan setinggi-tingginya kami ucapkan atas pencapaian Proper Emas untuk Kilang Sungai Pakning, Kilang Plaju, Kilang Kasim, dan Polytama Propindo,’’ kata Taufik.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Presiden Direktur Polytama, Didik Susilo, mengatakan, sebagai penghasil resin plastik polipropilena terkemuka di Indonesia, Polytama berhasil melahirkan beragam inovasi program secara maksimal.

Hal itu ditunjukkan dari perolehan emas pertama kalinya pada 2020, dengan mengusung tema Kontribusi Sepenuh hati untuk Pelestarian Negeri. Penghargaan serupa diperoleh pada 2021, dengan mengusung tema Terus Semangat Melahirkan Inovasi dan di tahun 2022 dengan tema Bersatu Hijaukan Bumi.

Pada 2023 ini, Polytama kembali meraih penghargaan tersebut dengan mengusung tema Sinergi Apik – Mari Bijak Pakai Plastik untuk Bumi Lebih Estetik.

‘’Alhamdulillah, ini menjadi kado akhir tahun bagi kami. Untuk yang keempat kalinya, Polytama berhasil kembali meraih Proper Emas,’’ kata Didik, Sabtu (24/12/2023).

Didik mengungkapkan, penghargaan itu merupakan pengakuan kepada dunia luar dan wujud nyata kepedulian Polytama terhadap lingkungan. Hal itupun akan menjadi pendorong semangat bagi Polytama untuk terus menunjukkan kinerja terbaik dalam pengelolaan lingkungan, eco inovasi dan inovasi sosial.

Pada 2023 ini, Polytama berhasil melakukan penghematan energi dengan menciptakan produk Polipropilena jenis granule (MAG), yang dibuat tanpa melalui proses extrusion lewat program E-Saving Granule. Program itu muncul seiring meningkatnya kebutuhan Polipropilena di Indonesia, yang berdampak pada penggunaan energi yang masif dalam mengolah bahan baku.

Pengolahan pada proses extrusion memerlukan energi cukup masif melalui E-Saving Granule, terdapat penghematan energi sebesar 42.605 GJ atau setara dengan pengehamatan biaya sebesar Rp 17.097.000.000.

Untuk penurunan limbah B3, Polytama melakukan sistem optimalisasi proses steamer di Unit Off Gas Recovery, sehingga menurunkan limbah B3 sebesar 9,15 ton.

Selain itu, penurunan emisi dalam sistem SI GEHU (Sistem Gedung Hijau) dapat menurunkan emisi sebesar 31,94 ton.

Papa Kinasih (Pandai Pakai Plastik, Bumi Berterimakasih)

Polytama pun menghadirkan program Papa Kinasih (Pandai Pakai Plastik, Bumi Berterimakasih), yang menjadi bagian khusus community development. Program itu dilakukan mengingat masih adanya pelaku UMKM yang menggunakan kemasan plastik kresek yang memiliki kandungan BPA dan timbulan.

Salah satu turunan dari program itu adalah Bang Pilo, yang merupakan wujud komitmen Polytama dalam keberlanjutan lingkungan dan kepedulian terhadap pengembangan UMKM di area Ring-1 Plant Site Polytama.

Bang Pilo berfokus kepada pengembangan potensi ikan pindang sebagai tradisi kuliner Desa Lombang. Saat ini, Kelompok Bang Pilo sedang mengembangkan kemasan produk pindang dengan memanfaatkan kemasan plastik vacuum.

Selain menambah nilai jual, pengemasan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan dan memperpanjang masa kadaluarsa produk sehingga dapat meningkatkan cakupan wilayah pemasaran pindang Lombang. Hal itu juga sebagai perwujudan dalam penerapan #plastikbaik di kalangan warga binaan Polytama.

Penerapan #plastikbaik

Sebagai penghasil resin plastik jenis Polipropilena (PP), Polytama terus berkomitmen mengedukasi masyarakat terkait penggunaan plastik yang tepat serta mengoptimalkan manfaatnya, terutama plastik jenis polipropilena yang memiliki karakteristik tersendiri.

Untuk program lainnya, Polytama juga menghadirkan Batik Javing (Bahan Plastik Jadi Paving). Hal itu dilirik Polytama sebagai potensi pengolahan plastik lanjutan yang dilakukan oleh kelompok Sudimampir, dengan memanfaatkan limbah non B3 fine polymer menjadi paving block.

Pemanfaatan fine polymer digunakan sebagai bahan subtitusi penggunaan pasir. Manfaat yang diterima kelompok, di antaranya penghematan penggunaan pasir setara dengan Rp15.043.000 per tahun.

Batik Javing pun telah digunakan untuk penataan kawasan terbuka hijau terutama di wilayah Taman Tjimanoek, Taman Kehati dan Sekolah Sehati.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image