Proses Start Up Menimbulkan Asap Lebih Pekat, dan Bau: Ini yang Dilakukan Kilang Balongan

Bisnis  
Api buangan (flare) kilang RU VI Balongan menerangi suasana malam kilang. (dok. Republika)
Api buangan (flare) kilang RU VI Balongan menerangi suasana malam kilang. (dok. Republika)

INDRAMAYU -- Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jabar, akan melakukan shot down kilang selama 15 hari ke depan, terhitung mualai tanggal 15-20 Januari 2024.

Area Manager Communication, Relation & CSR Mohamad Zulkifli mengatakan, kilang harus menyediakan produk yang betul-betul berkualitas tinggi. Sehingga, perbaikan peralatan menjadi hal yang mandatory dilakukan bila ingin memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat

"In sya Allah pekerjaan perbaikan ini akan berlangsung On to On selama 15 hari kerja yang dimulai tanggal 15 Januari sampai 30 Januari. Kira-kira mulai tanggal 29 -30 Januari, proses start up akan dijalankan," ujar Zulkifli yang dihubungi Matapantura.republika.co.id, Sabtu (6/1/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ta terkait dengan start up kilang nantinya, Zulkifli mengakui, akan menimbulkan asap pekat dan dampak bawaan lainnya. Dia menjelaskan, dampak start up pada umumnya adalah berupa: 1. Kebisingan karena proses pengeringan steam, 2. Api buangan (flare) yang membesar, 3. Asap hitam sebagai dampak pembakaran yang menimbulkan api besar, dan 4. Kebauan karena proses yang belum sempurna.

"Semua dampak di atas pasti akan terjadi akibat tahapan proses start up. Tetapi, PT KPI telah dan selalu akan melakukan langkah langkah untuk meminimalisasi dampak negatifnya," ucapnya.

Persiapan perbaikan kilang RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu.
Persiapan perbaikan kilang RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukannya yaitu dengan cara menginformasikan kepada pemerintah dalam hal ini Forkopimcam mengenai kegiatan perbaikan ini, termasuk tahapan start up.

"Informasi sekaligus permintaan kepada Forkopimcam ini, isinya agar memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa akan terjadi dampak akibat start up termasuk meyakinkan bahwa semua itu, tidak membahayakan bagi masyarakat," ujar Zulkifli.

Selain itu, setiap pekerja di PT KPI Unit VI memiliki skill dan knowledge yang memenuhi persyaratan untuk melakukan perbaikan dan proses start up sehingga dampak start up bisa diminimalisir dengan baik.

PT KPI Unit VI pun, tegas dia, selalu menstand bykan tim HSSE yang siap bertindak bila dalam proses perbaikan maupun proses start up muncul dampak negatif yang merugikan masyarakat.

"Bisa dipastikan bahwa asap tebal yang keluar sebagai dampak proses start up tidak mengandung timbal, sulphur ataupun bahan lain yang membahayakan kesehatan masyafakat. Asap hitam yang keluar sebagai dampak start up, tidaklah membahayakan tanaman yang ditanam di sawah," ucap Zulkifli. n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image