Unik, Damkar Kuningan: 288 Kebakaran Vs 338 Evakuasi Sarang Tawon
Petugas Damkar Kabupaten Kuningan mengevakuasi sarang tawon jenis Vespa affinis di atas tiang lampu PJU di Jalan Raya Bandorasa-Cilimus, Kabupaten Kuningan. (dok. Republika)
KUNINGAN -- Ada yang unik dari pelaksanaan tugas petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan, Jabar. Bila di kota-kota lain Damkar belum banyak berjibaku dengan pemadaman korban api, tapi Damkar Kabupaten Kuningan justru lebih dominan menanganai evakuasi sarang tawon.
Memang, dalam aturan Permendagi 114 Tahun 2018 tentang SPM Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dan Non Kebakaran di Kabupaten/Kota disebutkan, pemadam kebakaran mempunyai empat fungsi pelayanan. Yakni, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, penyelamatan korban kebakaran, pencegahan dan penanggulangan non kebakaran serta sosialisasi, edukasi dan pembentukan relawan kebakaran dan masyarakat peduli kebakaran.
Nah itulah yang terjadi pada petugas pemadam kebakaran Kabupaten Kuningan yang tak hanya bertugas melakukan pemadaman kebakaran. Namun, sejumlah kejadian non kebakaran pun dengan sigap mereka tangani, termasuk evakuasi sarang tawon tadi.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, menyebutkan, sepanjang Januari - 31 Desember 2023, tercatat ada 388 sarang tawon yang dievakuasi oleh petugas Damkar. Sebagian besar merupakan sarang tawon jenis Vespa Avinis.
‘’Sarang tawon itu dievakuasi dari berbagai lokasi, seperti rumah warga, gudang, pepohonan/kebun, tempat ibadah dan lainnya,’’ ucap Andri, Ahad (14/1/2024).
Selain evakuasi sarang tawon, petugas pemadam kebakaran Kabupaten Kuningan juga mengevakuasi binatang liar/berbahaya sebanyak 144 kali sepanjang tahun kemarin. Binatang itu di antaranya, ular, biawak, kukang dank kera ekor panjang liar.
Tak hanya itu, petugas pemadam kebakaran juga melakukan penanganan pohon tumbang sebanyak 57 kali, penanganan longsor, banjir, tumpahan oli dan lainnya 66 kali, pelepasan cincin 45 kali, evakuasi/penyelamatan korban 49 kali, edukasi pencegahan kebakaran pada anak usia dini 80 kali, sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran 56 kali, giat pengamanan 60 kali, dan 288 kasus kebakaran. n Lilis Sri Handayani, ed: Agus Yulianto
