Apa itu Destillation Treating Unit yang Ada di Kilang Balongan?

Bisnis  
Proyek pemeliharaan kilang (pit stop) pada tiga unit kilang dimaksudkan untuk meningkatkan kehandalan kilang. (Dok. Matapantura.republika.co.id)
Proyek pemeliharaan kilang (pit stop) pada tiga unit kilang dimaksudkan untuk meningkatkan kehandalan kilang. (Dok. Matapantura.republika.co.id)

INDRAMAYU -- Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, saat ini, tengah menghadapi pekerjaan besar. Pekerjaan besar itu adalah pemeliharaan kilang (pit stop) yang dilaksanakan di 3 unit kilang.

Proyek pemeliharaan di 3 (tiga) unit Kilang Balongan itu meliputi DTU, RCC dan POC. Tujuannya untuk menjaga performa dan kehandalan kilang agar ketika sudah beroperasi normal, bisa beroperasi dengan maksimal.

Area Manager Communication, Relation & CSR RU VI Balongan Mohamad Zulkifli yang dihubungi Matapantura.republika.co.id mengatakan, proses pengolahan crude oil di kilang RU VI dibagi menjadi beberapa unit kompleks untuk menghasilkan produk gasolin premium,pertamax dan pertamax plus, LPG, propylene, kerosene, solar premium DEX, Industrial Diesel Oil IDF, Decant Oil, dan sebagainya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dikatakannya, proses utama yang digunakan Pt Pertamina RU VI Balongan dalam mengolah crude oil salahnya satunya melaku distillation treating unit (DTU). "DTU adalah salah satu unit proses yang merupakan unit utama, atau kita kenal dengan merupakan Primary Proses," katanya, Jumat (19/1/2024)

Maksudnya adalah unit proses yang awal untuk memproses minyak mentah (crude oil). Dari tanki penimbun minyak mentah, akan dibersihkan impurities atau kotoran crude oil agar bisa diolah di DTU. Karena itu, DTU disebut unit yang vital.

Unit ini, kata dia, dibangun untuk mengolah crude oil dengan cara distilasi serta melakukan treating terhadap gas dan air buangan dari unit-unit pemrosesan lainnya. Unit ini, merupakan primary processing dan dibangun untuk mengolah campuran minyak Indonesia dengan kapasitas 150.000 BPSD.

Pada proses ini, mayoritas digunakan crude oil dari minas light crude oil dan Duri heavy crude oil dengan perbandingan tendon rasio perbandingan antara kapasitas maksimal : minimal 36 tertentu, dimana nilai batas minimal Duri : Minas adalah 50:50; dan nilai batas maksimal Duri : Minas adalah 80:20.

Saat ini crude oil yang digunakan berasal dari Duri, LSWR ex Dumai, Minas, JMCO, Mudi dan Banyu Urip. Adapun mayoritas sumber crude oil dipilih dari Duri dan Minas karena cadangannya yang melimpah pada tahun 1990-an, serta secara ekonomis harga crude oil dari Duri paling murah sedangkan hara crude oil dari Minas paling mahal.

Oleh karena itu, kombinasi dari keduanya akan digabungkan untuk mendapatkan feed yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi produk yang diinginkan. Pada proses ini, digunakan proses distilasi atmosferik dimana minyak mentah multi component akan dipisahkan berdasarkan titik didihnya.

Adapun produk yang dihasilkan dari proses ini berupa off gas, naphta, kerosene, untreated gas oil dan AR Atmospheric Residue. n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image