Cokelat Ganja Menyasar Anak Muda Bogor, Harganya Rp 100 Ribu, Efeknya Memabukan

Jogregan  
Bubuk cokelat yang digunakan untuk bahan pencambut pembuatan cokelat ganja. (Ilustrasi). (Dok Wikipedia/Republika)
Bubuk cokelat yang digunakan untuk bahan pencambut pembuatan cokelat ganja. (Ilustrasi). (Dok Wikipedia/Republika)

BOGOR -- Kejahatan narkotika kian beragam. Teranyar, di Kota Bogor, kini beredar cokelat ganja yang efeknya sama dengan mengonsumsi ganja. Peredaran cokelat ganja ini menyasar kalangan milenial.

"Ini narkoba jenis baru," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bimo Teguh Prakoso kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).

Coklat ganjar merupakan campuran dari narkoba jenis ganja dengan cokelat. Narkoba jenis baru ini dijual dipasaran dengan harga Rp 100 per biji.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Ini adalah modus dan varian terbaru dari narkotika jenis ganja," kata Bismo.

Beruntung, kata dia, polisi menangkap 4 orang terkait produksi dan peredaran cokelat ganja ini. Mereka berinisial NCRN (19 tahun), MIN (19), DPP (18) dan FS (21).

Menurut Kombis Bimo, para pelaku yang ditangkap memiliki tugas berbeda dana kasus tersebut. Ada yang berperan membuat coklat ganja, ada juga yang mengedarkannya.

Polisi menangkap para pelaku di sebuah rumah kontrakan di wilayah Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Keempat pelaku tidak hanya membuat dan mengedarkan narkoba jenis coklat ganja. Mereka juga mengedarkan tembakau sintetis.

Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa tembakau sintetis seberat 52,73 gram, ganja seberat 1,38 kg, serta cokelat ganja dengan berat keseluruhan 173 gram.

Pelaku dijerat Pasal 113 Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman 5 sampai dengan 15 tahun penjara.

Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Eka Candra mengungkapkan, bahwa para pelaku memproduksi sendiri cokelat ganja kemudian mengedarkannya. "Pelaku membuat cokelat ganja dengan cara mencapur ganja yang sudah dibubukan dengan cokelat," ujarnya.

Dari keterangan para tersangka, kata dia, coklat ganja memiliki efek samping yang sama dengan ganja biasa. Perbedaan antara coklat ganja dengan ganja biasa adalah dari cara mengonsumsinya.

"Ganja biasa dibakar dan dihisap, sedangkan coklat ganja bisa dimakan langsung," ungkapnya.

Para tersangka menjual coklat ganja itu seharga Rp 100 ribu per butir. Sasarannya yang pasti untuk pelanggan anak muda di bawah 30 tahun, n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image