Anda Baru Saja Mengambil Udara dan Bernapas Gratis! Maka, Bersyukurlah....

Tajug  

Warga mendapatkan pertolongan napas buatan. (Ilustrasi) (Dok. Republika)
Warga mendapatkan pertolongan napas buatan. (Ilustrasi) (Dok. Republika)

Apa itu syukur?

Syukur adalah sikap bersyukur. Hal ini diungkapkan melalui tindakan atau kata-kata atas bantuan tertentu yang Anda terima sekarang atau beberapa waktu lalu.

Dengan tantangan yang terus kita hadapi, terutama saat memulai fase baru seperti kuliah, bekerja dan menikah, mungkin ini adalah upaya untuk memberikan pujian dan terima kasih.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mungkin terdengar klise namun dengan mensyukuri rezeki Allah kita melihat ada hal lain yang berkembang di hadapan kita dan berusaha menjadi yang terbaik.

Harta benda

Siapa pun yang mencoba mengatasi tantangan dalam hidup tahu bahwa solusi dimulai dengan sikap positif. Kita memperoleh sikap positif dengan terlebih dulu menerima Kehendak-Nya; menyadari bahwa segala perbuatan-Nya penuh dengan hikmah; dan meminta Dia untuk membantu kita melewati masa-masa sulit kita.

Terkadang setan membuat kita berpikir bahwa Allah itu jauh; bahwa dia tidak terlalu peduli dengan apa yang mengganggu kita. Pukulan dan kehilangan hidup yang menyakitkan mungkin baru-baru ini membuat kita terpuruk. Dalam kehidupan ada banyak contoh yang menggambarkan hal ini.

Namun inilah yang dapat membuat perbedaan abadi. Kita punya pilihan, setiap hari, untuk berterima kasih padanya. Dan dengan hati yang bersyukur, kita menyadari bahwa apapun yang kita hadapi, Allah tidak hanya bekerja untuk mengubah situasi kita dan membantu kita melewati masalah kita. Dia melakukan lebih banyak. Dia mengubah hati kita. Kuasa-Nya, melalui hati yang bersyukur dan pikiran yang terfokus pada-Nya, melepaskan cengkeraman pergumulan yang ada pada diri kita.

Berterimakasih

“Bagaimana jika kamu bangun besok hanya dengan hal-hal yang kamu syukuri hari ini?” Pernyataan itu benar-benar membuka mata. Itu membuat kita sadar bahwa kita sering lupa bersyukur kepada Allah atas nikmat yang kita berikan.

Terkadang tuntutan hidup, pergumulan, dan kekhawatiran yang terus-menerus memberi lebih banyak ruang untuk kalah daripada bersyukur. Harus diakuit, kita terkadang bersalah seperti yang dituduhkan. Terkadang kita lupa, di tengah kesibukan dan tekanan sehari-hari, untuk sekedar berhenti sejenak dan mengucap syukur, atas semua yang telah dan terus dilakukan Allah dalam hidup kita.

Dengan mengucap syukur, kita mengatakan kepada Allah, kita punya banyak hal untuk disyukuri setiap hari. Ada beberapa tingkatan rasa syukur. Salah satu tingkatan rasa syukur, adalah rasa syukur yang kita rasakan dalam hati. Kita kemudian harus membentengi rasa syukur itu melalui ucapan kita. Dan tingkat ketiga adalah ketika kita membuktikan dengan amal kita bahwa kita benar-benar bersyukur.

Tidak ada yang lebih cepat mengubah kita menjadi orang yang pahit, egois, dan tidak puas selain hati yang tidak tahu berterima kasih. Dan tidak ada yang lebih bisa memulihkan rasa puas selain semangat bersyukur yang sejati.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image