Pasca-Pemeliharaan dan Perawatan, Kilang Balongan Kini dalam Proses Start Up

Bisnis  
Pemeliharaan dan perawatan kilang RU VI Balongan. (Dok. Matapantura.republika.co.id)
Pemeliharaan dan perawatan kilang RU VI Balongan. (Dok. Matapantura.republika.co.id)

INDRAMAYU -- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan, Kabupaten Indramayu melaksanakan start up atau pengoperasian kilang pasca-selesainya pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan. Start up kilang RU VI Balongan dilakukan secara bertahap sejak awal Februari 2024.

"Alhamdulillah, proyek pemeliharaan dan perawatan kilang berjalan dengan lancar dan baik. Kini kilang tengah dalam proses start up," kata Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan Mohamad Zulkifli saat dihubungi Matapantura.republika.co.id, Rabu (7/2/2024).

Saat ini, kata dia, kilang sudah dalam proses start-up. Yaitu, unit utama CDU sudah berjalan normal, yang akan dilanjutkan unit unit secondarynya. "Proses start up ini akan berlangsung lebih kurang seminggu ke depan, dan in sya Allah minggu depan sudah normal operasi," tegasnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pit Stop kilang Balongan ini dilakukan pada 3 (tiga) unit yaitu DTU, RCC dan POC. Tujuannya, untuk menjaga performa dan kehandalan kilang agar ketika sudah beroperasi normal, bisa beroperasi dengan maksimal.

Dikatakan Zulkiflo, pada saat start up berlangsung, nyala api pada flare menjadi lebih besar dari biasanya disertai dengan suara yang juga lebih besar. Nyala api yang terlihat lebih besar ini merupakan kondisi normal ketika tahapan start up Kilang dilakukan.

Karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kondisi tersebut. "Ini kondisi normal dan dilakukan dengan pengawasan aspek safety yang ketat,” ucap Zulkifli.

Flare merupakan bagian peralatan kilang Balongan yang berfungsi membakar gas sisa proses produksi kilang dan menjaga kestabilan operasional kilang. Sehingga, bisa melindungi kilang minyak dari ancaman tekanan berlebihan.

“Selain sebagai pengamanan, pembakaran gas flare bertujuan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan. Ini karena, apabila gas yang dibuang ke udara tanpa dibakar terlebih dulu tentunya memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar,” kata dia.

Zulkifli mengakui, proses start up pada umumnya menimbulkan dampak. Di antaranya adalah berupa: 1. Kebisingan karena proses pengeringan steam, 2. Api buangan (flare) yang membesar, 3. Asap hitam sebagai dampak pembakaran yang menimbulkan api besar, dan 4. Kebauan karena proses yang belum sempurna.

"Yang pasti, pelaksanaan start up Kilang Balongan ini, juga telah dikomunikasikan kepada para kuwu dan warga di sekitar kilang," ujarnya.n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image