Jogregan

Innalillahi, Penarik Becak Ini Meninggal Saat Hendak Sholat Jumat di Masjid Sang Cipta Rasa

Tujuh orang muadzin mengumandangkan adzan pertama pada salat Jumat di Masjid Agung Kasepuhan (Sang Cipta Rasa) Cirebon. (Dok. Republika) 
Tujuh orang muadzin mengumandangkan adzan pertama pada salat Jumat di Masjid Agung Kasepuhan (Sang Cipta Rasa) Cirebon. (Dok. Republika)

CIREBON -- Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Udin (55 tahun) warga Cangkol Tengah, Kelurahan Lemahwungkung, Kota Cirebon yang berprofesi sebagai penarik becak, meninggal dunia saat hendak mengerjakan Sholat Jumat di Masjid Sang Ciptra Rasa, Kasepuhan, Kota Cirebon.

Kapolsek Lemahwungkuk, Iptu Joni membenarkan peristiwa tersebut. Namun, dia belum bisa menjelaskan penyebab meninggalnya Udin di Masjid Sang Cipta Rasa.

"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban terjatuh terduduk usai mengambil air wudhu di bagian samping masjid," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (10/2/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Diperoleh keterangan, Udin yang berprofesi sebagai penarik becak meninggal dunia pada Jumat (9/2/2024). Saat memasuki waktu Sholat Jumat, dia bersama dengan jamaah lainnya, mengambil air wudhu sebelum mengerjakan sholat.

Namun, tiba-tiba Udin jatuh terduduk usai berwudhu. Jamaah yang bersamaan mengambil air wudhu kemudian membantu memapah Udin ke dalam masjid.

Tak lama kemudian, dia pun berbaring di atas sajadahnya. Sementara jamaah lain, tak menduga bila berbaringnya Udin itu terus berlanjut.

Bahkan, ketika suara muadzin mengumandangkan iqomat sebagai tanda akan dimulainya Sholat Jumat, korban terlihat tidak bergerak ketika jamaah lain membangunkannya. Jamaah pun tetap melanjutkan sholatnya.

Baru ketika ssai Sholat Jumat, jamaah lainnya mendekati dan mengetahui jika Udin sudah meninggal dalam posisi terlentang. Pengurus Masjid Sang Cipta Rasa pun melaporkannya kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Petugas Polsek Lemahwungkuk Polres Cirebon Kota yang tiba di lokasi, langsung melakukan olah TKP dan identifikasi. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.

"Tim inavis sudah melakukan prosedur penanganan. Dan atas kesepakatan pihak keluarga dan RW setempat dengan disertai surat pernyataan, jenazah akhirnya dibawa ke rumahnya," kata Iptu Joni. n Agus Yulianto