Jogregan

Gila...Harga Beras Cekik Leher Masyarakat Cirebon, Tembus Rp 18.500 Per Kg

Pedagang tengah menimbang beras yang dibeli konsumennya. Saat ini harga beras di Kota/Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan signifikan. (Lilis Sri Handayani/Matapantura.republika.co.id)
Pedagang tengah menimbang beras yang dibeli konsumennya. Saat ini harga beras di Kota/Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan signifikan. (Lilis Sri Handayani/Matapantura.republika.co.id)

CIREBON -- Dalam sepekan terakhir, masyarakat 'kota wali' Cirebon resah dan menjerit. Penyebabnya, harga kebutuhan pokok beras naik drastis hingga mencapai Rp 18.500 per kg untuk beras premium.

"Sekarang gak ada beras yang harganya 12.000 per kg. Beras dengan kualitas rendah aja sudah Rp 15 ribu per kg," kata Eti Sasmitanigrum, warga Perumnas Kota Cirebon saat ditemui di pasar Jagasatru, Ahad (11/2/2024).

Pensiunan guru di salah satu SMK negeri ini mengaku, terkejur dengan kenaikan harga beras tersebut. Sebeb, sepekan sebelumnya harga beras masih normal, baik untuk kualitas rendah maupun premium.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun, ungka dia, saat ini harga beras itu membumbung tinggi. Untuk jenis premium yang sebelumnya Rp 14.500, kini naik menjadi Rp 18.500 per kg. Beras medium dari Rp 14.000 naik menjadi Rp 16.000 per kg, dan untuk beras kualitas rendah dari Rp 10.500 naik menjadi Rp 13.000 per kg.

"Gak tahu apa penyebabnya. Tiba-tiba naik saja, apa menjelang pilpres dan juga memasuki bulan Ramadhan ya?" katanya balik bertanya.

Namun yang pasti, kata dia, kenaikan harga bahan pokok utama ini sangat memberatkan. Apalagi bagi dirinya yang hanya pensiunan seorang guru. "Pemerintah harus cari solusinya. Jangan dibiarkan terus harga bahan pokok ini tak terkendali," tegasnya.

Dari pantauan di lapangan, harga beras di beberapa pasar tradisonal di Kabupaten/Kabupaten Cirebon ini terus terkerek naik. Warga berharap, pemerintah daerah (Pemda) untuk secepatnya menyetabilkan harga beras di pasaran.

"Kasihan masyarakat, kalau harus terbebani harga beras yang terus-terusan naik. Semantara, kami sebagai pedagang tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali mengikuti harga pasaran," kata salah seorang pedagang. n Agus Yulianto