Pikiran Anda Masih Melayang-layang dalam Sholat, Ini Cara Mengembangkan Khusu

Tajug  

Umat Muslim sholat berjamaah. (Dok. Repubika)
Umat Muslim sholat berjamaah. (Dok. Repubika)

Bagaimana menghentikannya?

Tapi mengapa? Dan bagaimana kita bisa menghentikan pola merendahkan diri sendiri dengan pemikiran yang jahat dan merusak kehidupan dan agama?

Jawabannya lebih sederhana dari perkiraan banyak orang. Sama seperti menyingkirkan tanaman merambat yang menjalar dan mencekik; dialog negatif ini dapat dilawan. Setiap kali pikiran negatif muncul di benak kita, secara aktif memikirkan sesuatu yang menguatkan, positif, atau membangun akan menghilangkan pikiran negatif tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tulis ulang dialognya!

Ini kedengarannya seperti omong kosong menolong diri sendiri yang terlalu disederhanakan. Tebak apa? Itulah dialog kelam yang meminta Anda untuk berhenti sebelum Anda berhasil. Itu adalah suara gadis kejam yang kita semua miliki, yang memberitahu kita untuk tidak repot-repot karena kita tidak cukup kuat untuk melakukan perubahan.

Mengarahkan kembali pikiran-pikiran negatif yang merugikan diri sendiri membutuhkan waktu dan latihan. Namun setiap kali kamu merasa dirimu tidak cukup, katakan pada pikiran itu untuk duduk dan diam, karena Allah SWT telah menjadikanmu cukup.

Kapanpun celotehan gadis jahat itu di benakmu mengatakan bahwa kamu tidak akan pernah bisa konsisten dalam shalat, jadi buat apa coba, suruh dia minggir karena kalau Allah SWT sudah mewajibkannya berarti kamu mampu.

Saat Anda berdiri dalam doa dan pikiran-pikiran tentang hari itu muncul meskipun tidak negatif, itu adalah suara yang sama yang mencoba mengalihkan perhatian Anda dari tindakan peneguhan hidup yang sedang Anda lakukan. Ganti itu. Pikirkan apa yang Anda katakan. Bayangkan berdiri di hadapan Tuhan. Dan pikirkan hubungan Anda dengan-Nya.

Saya masih bergumul dengan gangguan internal ini selama berdoa dan seterusnya. Namun dengan latihan, semuanya menjadi lebih mudah. Saya telah membiarkan diri saya tumbuh dalam rasa percaya diri dan khusyu’. Tapi saya juga tahu ini adalah perjuangan seumur hidup.

Ini adalah semacam jihad untuk menegaskan bahwa, sebagai bagian dari ciptaan Allah (SWT), kita semua diciptakan dengan sempurna apa adanya dan kesuksesan tertulis dalam DNA kita. Kita tinggal Hayya ‘ala-l-Falah—Segeralah menuju kesuksesan. n Agus Yulianto

sumber:

https://aboutislam.net/spirituality/developing-khushu-is-learning-a-life-skill/

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image