Abai Peringatan Pembina, Terpeleset dan Tercebur ke Sungai, Tiga Siswa Pramuka Meninggal

Jogregan  
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban tenggelam. (Dok. Republika)
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban tenggelam. (Dok. Republika)

INDRAMAYU -- Suasana duka menyelimuti SDN 1 Lajer, Desa Tukdana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Pasalnya, tiga orang siswanya tenggelam saat mengikuti kegiatan pramuka. Dari tiga siswa tenggelam itu, dua ditemukan dalan kondisi meninggal dunia dan satu lainnya masih hilang.

Dari informasi yang diperoleh, musibah ini berawal dari kegiatan pramuka pada Sabtu (17/2/2024). Kegiatan Pegasus (Pasukan Khusus Pramuka) diikuti siswa dari Desa Tukdana dan Lajer, Kecamatan Tukdana. Kegiatan ini berupa gerak jalan menyusuri pematang sawah dan melintasi area sekitar Sungai Panarikan.

Naas, dalam kegiatan tersebut sejumlah siswa yang sudah diingatkan oleh guru dan pembina untuk tidak bermain dan bercanda, tapi siswa pramuka itu mengabaikannya. Akibatnya, sejumlah siswa kemudian tercebur dan langsung terbawa oleh aliran Sungai Panarikan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pembina Pramuka yang mendampingi kegiatan peserta pramuka itu langsung memberikan pertolongan. Namun, karena jumlahnya cukup banyak, situasi menjadi sulit dikendalikan.

Salah satu siswa yang tenggelam kemudian berhasil diselamatkan yakni atas nama Sekar Dewi. Korban dibawa ke puskesmas setempat, namun tidak tertolong.

Korban kemudian dibawa ke RS Mitra Plumbon Widasari, Kabupaten Indramayu dan pihak rumah sakit juga menyatakan sudah meninggal dunia.

Tim SAR gabungan (BPBD Kabupaten Indramayu dan Basarnas) yang mendapat informasi adanya siswa pramuka tenggelam, langsung mendatangi lokasi. Mereka langsung melakukan penyusuran Sungai Panarikan guna menari korban.

Komandan Tim Rescue Edy Sukamto mengatakan, Tim SAR Gabungan membagi Tim menjadi 3 Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 pencarian dari lokasi kejadian menuju Jembatan Mekarsari sejauh 3 Km menggunakan LCR Basarnas.

Sedangkan SRU 2, melakukan pencarian dari jembatan Mekarsari menuju jembatan Tugu sejauh 2,3 KM menggunakan LCR BPBD Kabupaten Indramayu dan SRU 3 melakukan pencarian dengan observasi visual dari sisi Sungai lokasi kejadian menuju Jembatan Mekarsari.

"Hari ini, Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap satu siswa yang dinyatakan hilang sejak kemarin," kata dia kepada wartawan, Ahad (18/2/2024).

Sebelumnya, pencarian ini, telah membuahkan hasil dengan 2 korban yang berhasil ditemukan. Korban pertama ditemukan adalah Sekar Dewi (10 tahun) oleh guru pembina Pramuka yang melakukan pertolongan pertama saat korban tercebur.

Kemudian korban kedua yakni, Mikaila (10) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu malam, 17 Februari 2024 sekitar pukul 19.50 WIB, sekitar 50 meter dari lokasi tenggelam.

Sedangkan korban ketiga yakni Rahmat (10) masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan yang pada hari ini, kembali menyusuri Sungai Panarikan. n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image