Restorasi Rampung, Mesir Buka Makam Juru Tulis Amun Sebagai Obyek Wisata
KAIRO -- Mesir telah membuka makam Neferhotep, juru tulis Amun sebagai objek wisata baru di Luxor. Makam ini sebelumnya telah dipugar,
Berasal dari Dinasti ke-18 tahun 1550 hingga 1292 SM. pada masa pemerintahan Raja Ay (1327 hingga 1323 SM), pemugaran ruang pemakaman ini memerlukan kerja keras selama lebih dari dua dekade untuk kembali ke kondisi semula.
Sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, Mostafa Waziry, meresmikan makam di daerah Al-Khokha di Tepi Barat Luxor setelah selesainya restorasi. Restorasi dilakukan oleh tim dari Argentina yang berafiliasi dengan Universitas Buenos Aires dan dipimpin oleh Violeta Pereyra di bawah pengawasan dewan. .
Upacara pembukaan juga dihadiri oleh utusan Argentina untuk Kairo dan perwakilan negara Amerika Selatan lainnya.
Dikatakan Waziry, makam tersebut menambahkan tujuan wisata baru yang penting di Luxor dengan rangkaian lukisan dan prasasti yang dilukis secara detail dan berwarna-warni.
Mohammed Abdel-Badie, kepala Administrasi Pusat Purbakala Mesir Hulu, mengatakan, Neferhotep adalah salah satu negarawan senior pada masanya. Dia memegang beberapa gelar termasuk juru tulis Amun.
Dia menyebutkan, pentingnya makam tersebut terletak pada pemandangan dan prasastinya, yang menggambarkan perubahan dalam praktik penguburan yang terjadi setelah perubahan agama pada periode Amarna, yang menyebabkan ibu kota berpindah dari utara Mesir ke selatan.
Di dalamnya, juga terdapat patung pemilik kuburan dan istrinya, Meritamun, yang merupakan vokalis dewa Amun.
Direktur jenderal benda purbakala di Mesir Hulu, Fathi Yassin, mengatakan, proyek restorasi dan pemeliharaan makam dimulai pada tahun 2000. Kata dia, para ahli dari Universitas Buenos Aires mencatat dan mempelajari teks-teks di makam tersebut sebelum memulai pekerjaan mereka.
"Pekerjaan restorasi sebenarnya dimulai pada tahun 2013, ketika tim arkeologi Jerman membersihkan lukisan dinding di makam, dan memperbaiki kerusakan batu dan lapisan warna pada prasasti," ujarnya.
Yassin mencontohkan, struktur arsitektur ruang pemakaman bagian bawah makam, dirancang pada sumbu memanjang dan disusun dari timur ke barat. Kondisi ini mengingatkan pada regenerasi almarhum dan lintasan harian matahari.
"Permukaan yang rapuh dibersihkan menggunakan teknologi laser, sehingga mengembalikan kejernihan lukisan dinding dan hieroglif," ujarnya.
Pereyra berterima kasih kepada dewan Mesir atas kerja samanya selama masa restorasi. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan, peresmian ini menandai penambahan tujuan wisata baru dan penting ke monumen Tepi Barat Luxor, di tengah masuknya wisatawan secara signifikan selama musim pariwisata musim dingin.
“Menampilkan banyak pemandangan dan prasasti yang dilukis dengan indah, makam ini menawarkan pengunjung gambaran sekilas yang menawan dan mendetail tentang sejarah Mesir kuno,” ujarnya. n Agus Yulianto
sumber:
https://www.arabnews.com/node/2458681/art-culture