Penyandang Tunarungu Semangat Belajar Mengaji dengan Bahasa Isyarat
INDRAMAYU -- Banyak aktivitas keagamaan yang dilakukan dalam bulan Ramadan 2024. Tentunya, aktivitas keagaaman yang dilakukan ini guna menambah amal ibadah baik pada malam hari maupun sore menjelang waktu berbuka.
Salah satunya yakni mengaji membaca Alquran. Jika biasanya membaca Alquran dilantunkan dengan suara dan nada yang indah, tapi berbeda dengan mengaji yang dilakukan para penyandang tunarungu di Kabupaten Indramayu yaitu menggunakan bahasa isyarat.
Kegiatan belajar membaca Alquran dengan bahasa isyarat ini digelar oleh CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan bersama puluhan penyandang tunarungu, bertempat di Kopi Teman Istimewa.
Mereka tampak antusias belajar mengenali satu persatu dari 30 huruf Hijaiyah menggunakan jemari mengikuti arahan mentor, Ustad Muhammad Luthfi Bannani dari Rumah Tuli Majalengka, yang memperagakan gerak tangan sebagai bahasa isyarat.
Dalam kegiatan ini, bukan hanya gerak tangan huruf Hijaiyah dalam bahasa isyarat saja yang diajarkan. Namunn juga tanda baca dalam Alquran juga diajarkan agar sesuai dengan tajwid.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan Mohamad Zulkifli mengatakan, saat ini salah satu program CSR Pertamina RU VI Balongan adalah Kopi Teman Istimewa yang dijalankan oleh para penyandang tunarungu.
Di Bulan Ramadan ini, kata Zul, komunitas tunarungu Indramayu kemudian dikumpulkan sebagai sarana silaturahmi sekaligus dibuatkan kegiatan talkshow Alquran bahasa isyarat dengan harapan sebagai umat Muslim para penyandang tunarungu ini juga bisa membaca Alquran namun dengan bahasa Isyarat.
“Para penyandang tunarungu ini merupakan ciptaan Allah dengan keterbatasan, kegiatan belajar ngaji dengan bahasa isyarat ini kami berdoa Kalam Allah bisa sampai kepada mereka,” ungkap Zulkifli kepada Matapantura.republika.co.id, Senin (25/3/2024).
Sementara itu, Ustad Muhammad Luthfi Bannani pada kesempatan tersebut menyampaikan, belajar membaca Alquran dengan bahasa isyarat harus perlahan. Selain karena perlu menghafal gerak tangan untuk bisa membaca Alquran, namun juga bisa memahami arti dari Alquran dan bacaan sholat melalui gerak tangan.
“Materi singkat yang kami ajarkan ini semoga bisa dipraktekkan sehari-hari dalam membaca Alquran agar penyandang tunarungu bisa lebih lancar,” ungkap Ustad Bannani
Hadir pula dalam kegiatan ini Ustad Fuad Syakiri bakar beserta teman-teman dari Rumah Tuli Majalengka, Kepala Sekolah dan guru-guru SLB Mutiara Hati, Dinas Sosial Indramayu, Danramil Indramayu, hingga pengurus kelurahan Lemahmekar beserta RT dan RW Lemahmekar Indramayu. n Agus Yulianto