Mudik Yuks Mudik, Momentum Umat Muslim untuk Bisa Berkumpul dengan Keluarga di Kampung (Bagian-1)
INDRAMAYU -- Mudik pulang kempung saat Lebaran Idul Fitri menjadi momentum yang ditunggu-tunggu jutaan umat Muslim Tanah Air. Betapa tidak, setelah lama berkutat di pusat kota untuk bekerja dan mencari rezeki, mereka kini memiliki waktu untuk berkumpul dan bercengkerama besama keluarga sanak familinya di kampung halaman.
Maka wajar, setiap kali memasuki momentum mudik ini, akan kita jumpai iring-iringan jutaan kendaraan bermorot di jalan raya. Pemandangan iring-iringan kendaraan bermotor roda dua atau lebih ini, dapat kita saksikan di saat puncak arus mudik lebaran yang diperkiraan terjadi pada pekan pertama April 2024.
Berbagai atribut nyeleneh pun bisa kita dapati di antara iring-iringan kendaraan mudik tersebut. "Buk! Aku mulih ora gowo mantu. Mantumu Rewel tak tinggal rest area", "Mudik...Adoh-adoh muleh ndeso mung arep ditakoni kapan nikah", dan masih banyak lainnya yang nyelenh-nyeleneh mngungkapkan perasaan hati.
Namun yang pasti, diharapkan para pemudik ini tetap waspada dan hati-hati di jalan raya. Pasalnya, banyak faktor yang dapat menyebabkan kejadian tidak diinginkan selama dalam perjalanan. Mulai dari kondisi jalan yang tidak bagus, cuaca ekstrem maupun kesiapan atau kelayakan kendaraan yang dipergunakan.
Dalam rilis yang dibuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) disebutkan, pemerintah telah mengestimasi bahwa puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada rentang tanggal 5-7 April 2024, sementara arus balik diprediksi terjadi pada 14 April 2024 -15 April 2024.
Prediksi ini merupakan hasil perhitungan dari puncak arus mudik dan arus balik Lebaran 2023 yang dilakukan oleh pihak terkait. Karenanya, kesiapan angkutan Lebaran 2024 menjadi krusial dalam menghadapi lonjakan pemudik dan pemudik yang kembali ke kota-kota setelah liburan.
Dengan demikian, estimasi puncak arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 menjadi panduan penting bagi berbagai pihak terkait dalam menyusun strategi dan persiapan yang tepat. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, perkiraan puncak mudik Idul Fitri 1445 diprediksi terjadi pada Senin, 8 April 2024, atau H-2 Lebaran. Tanggal tersebut sesuai dengan dimulainya cuti bersama Idul Fitri 2024 M
Jumlah pemudik dan pergerakan
Terdapat beberapa prediksi lonjakan puncak arus mudik lebaran 2024. Berikut prediksinya: Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 193,6 juta orang, meningkat sekitar 60 persen dari lebaran 2023 yang hanya 123,8 juta orang.
Proyeksi ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam mobilitas masyarakat, terutama di wilayah Jabodetabek. Selain itu, program mudik gratis yang diperkenalkan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) turut memengaruhi jumlah pemudik pada Lebaran 2024.
Sementara beberapa faktor mempengaruhi tingginya pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024. Termasuk absennya Covid-19, situasi ekonomi keluarga, cuti bersama, libur sekolah, serta peningkatan baik kualitas maupun kuantitas infrastruktur transportasi. Selain itu, kondisi cuaca juga berpengaruh.
Pemerintah akan mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi lonjakan pemudik dengan menerapkan kebijakan yang efektif. Hal ini mencakup pengaturan pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas guna memastikan mobilitas masyarakat berlangsung dengan lancar dan aman selama periode mudik dan balik Lebaran.
Ada beberapa alasan pergerakan mudik meningkat tahun ini. Berikut ini adalah penjelasanya. Pergerakan yang signifikan terjadi pada H-2 dan H+3 Lebaran, karena hari tersebut di mana pegawai mulai cuti dan selesai cuti lebaran. Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), puncak arus mudik Lebaran 2024 diproyeksikan terjadi pada H-2, yaitu pada Senin, 8 April 2024.
Pada hari tersebut, diperkirakan potensi pergerakan mencapai 26,6 juta orang atau sekitar 13,7 persen dari total pemudik. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+3 Lebaran, yaitu pada Ahad, 14 April 2024. Pada hari tersebut, potensi pergerakan diprediksi mencapai 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik. n Agus Yulianto