Jogregan

Pantura Siang Suhu Panas, Malam Hujan, Pemudik Diminta Waspadai Cuaca Ekstrim

Petir menggelegar di atas area persawahan (ilustrasi). - (Dok Republika/Lapan)
Petir menggelegar di atas area persawahan (ilustrasi). - (Dok Republika/Lapan)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para pemdiuk yang menggunakan jalur Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Indramayu diminta waspada terhadap perubahan cuaca ekstrim. Pasalnya, dalam sepekan ke depan, wilayah Pantura Jabar ini akan diliputi suhu panas menyengat di siang hari, dan hujan lebat di malam hari.

"Wilayah pesisir Pantura Jabar ini, tengah memasuki periode musim transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau kemarau ke musim hujan," kata kepala BMKG Kertajati Dian Anggraeni, saat dihubungi Matapantura.republika.co.id, Jumat (5/4/2024).

Pemudik jalur Pantura terpantau mulai ramai didominasi oleh kendaraan roda dua yang diperkirakan akan terus meningkat hingga puncak arus mudik. - (Dok. Republika)
Pemudik jalur Pantura terpantau mulai ramai didominasi oleh kendaraan roda dua yang diperkirakan akan terus meningkat hingga puncak arus mudik. - (Dok. Republika)

Periode masa transisisi ini, kata dia, normalnya akan berlangsung hingga sebulan ke depan. Dikatakannya, musim transisi ini identik dengan kondisi suhu yang cukup tinggi pada siang hari kemudian terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada sore dan malam hari.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Biasanya disertai dengan petir/kilat dan angin kencang, serta perlu juga diwaspadai potensi cuaca ekstrim seperti angin puting beliung dan hujan es," ucap Dian.

Dikatakan Dian, petir adalah muatan listrik di udara yang disertai bunyi gemuruh. Petir itu, kata dia, timbul dari awan cumulonimbus.

Artinya kemunculan petir it sendiri pasti diserati dengan adanya awan cumulonimbus (awan konvektif). "Nah konteksnya di sini bukan berpindah, tapi karena ada potensi pertumbuhan awan konvektif di suatu tempat. yang menjadi faktor pertumbuhan awan konvektif itu ada banyak, salah satunya pemanasan yang intens, ada pertemuan massa udara, kelabilan udara dan lain-lain," ungkap Dian. n Agus Yulianto