Jogregan

Sespri Maulana, Dari Barista Kopi Menjadi Local Hero

Sespri Maulana, seorang local hero yang menginspirasi di balik Kedai Kopi Teman Istimewa. (Dok. Matapantura.republika.co.id)
Sespri Maulana, seorang local hero yang menginspirasi di balik Kedai Kopi Teman Istimewa. (Dok. Matapantura.republika.co.id)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tinggal di rumah yang dekat dengan Sekolah Luar Biasa, Sespri tak pernah menyangka dalam perjalanan hidupnya akan berkarya bersama teman-teman disabilitas di daerahnya.

Namanya Sespri Maulana, seorang local hero yang menginspirasi di balik Kedai Kopi Teman Istimewa, sebuah kedai kopi bagian dari pengembangan Program Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) milik Kilang Balongan.

Program bernama Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa (Perintis) ini menginisiasi unit usaha Kopi Teman Istimewa di tahun 2023 untuk membuka akses pekerjaan dan ruang inklusi untuk berkarya bagi teman disablitas dengan menjadi seorang barista.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sespri yang sebelumnya berkarya di industri kreatif dan merupakan seorang barista di sebuah kedai kopi digaet oleh Kilang Balongan untuk terlibat dalam pengembangan program perintis sebagai local hero dengan berperan menjadi pelatih dan pendamping bagi barista Kopi Teman Istimewa sejumlah 7 orang disabilitas tuna rungu wicara yang kedainya didirikan di halaman rumahnya.

“Saya berharap teman-teman disabilitas ini tidak hanya bisa membuat kopi, tapi juga belajar mengelola keuangan dan mengembangkan diri,” ujar Sespri.

Ia juga menyampaikan harapannya bahwa para baristanya nanti dapat terus berkembang membuka usaha sendiri serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi teman tuli lainnya.

Menurut Sespri, lahirnya Kedai Kopi Teman Istimewa menjadi bukti bahwa teman tuli memiliki potensi yang luar biasa. Dan melalui program ini, ia berharap, Kedai Kopi Teman Istimewa dapat menjadi ruang inklusi bagi teman-teman disabilitas untuk berkarya bersama.

Teman-teman disabilitas yang terlibat program ini berasal dari SLB Mutiara Hati yang berada dekat dengan rumah Sespri, dimana mereka diberikan pelatihan membuat kopi sebelum akhirnya berkarya menjadi barista.

Adapun kopi dipilih oleh Kilang Balongan sebagai fokus unit usaha karena mampu menjadi media diskusi, mencairkan komunikasi, sumber inspirasi, dan menciptakan ruang inklusi bagi teman-teman disabilitas. n Agus Yulianto