Jogregan

Tangani Pasien Trauma di RS Palestine, PMI Bantu CT SCAN

Bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Mesir, PMI melanjutkan beberapa pengadaan barang bantuan antara lain bahan pangan, tenda keluarga, pakaian, obat obatan, hygiene kits, dan peralatan kesehatan termasuk alat CT Scan. (Dok. Matapantura.republika.co.id)
Bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Mesir, PMI melanjutkan beberapa pengadaan barang bantuan antara lain bahan pangan, tenda keluarga, pakaian, obat obatan, hygiene kits, dan peralatan kesehatan termasuk alat CT Scan. (Dok. Matapantura.republika.co.id)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, CAIRO -- Dampak serangan dahsyat militer Israel ke tenda-tenda pengungsian di Rafah awal minggu ini menorehkan rasa keprihatinan yang mendalam, karena telah terbakarnya tenda-tenda pengungsian yang menyebabkan meninggalnya lebih dari 45 jiwa dan ratusan korban luka luka.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam siaran persnya melaporkan, bahwa evakuasi medis bagi pasien pasien trauma dan luka parah dari Gaza yang sangat diperlukan. Pasalnya, di dalam Gaza tidak lagi ada sarana dan fasilitas kesehatan yang memadai. Saat ini evakuasi pasien terhenti total akibat tertutupnya akses masuk dan akses keluar.

Di tengah kondisi Rafah Gaza yang terus memburuk, PMI berkomitmen untuk terus berupaya melanjutkan bantuan kemanusiaannya. Bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Mesir, PMI melanjutkan beberapa pengadaan barang bantuan antara lain bahan pangan, tenda keluarga, pakaian, obat obatan, hygiene kits, dan peralatan kesehatan termasuk alat CT Scan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Saat ini sebagian pasien dengan trauma berat masih banyak yang dirawat di Rumah Sakit di El Arish dan Cairo Mesir. Penanganan pasien akibat konflik bersenjata dari Rafah Gaza ini di antaranya dirujuk di Rumah Sakit Palestine. Untuk meningkatkan layanan kedaruratan pasien trauma, RS Palestine milik Palestine Red Crescent ini sangat membutuhkan CT Scan, mengingat peralatan CT Scan yang ada telah rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi,” ucap Sekretaris Jenderal PMI Dr Abdurrahman Muhammad Fachir, Jumat (31/5/2024)

Computerized Tomografi Scan (CT Scan) adalah alat medis yang digunakan untuk pemeriksaan pencitraan diagnostik dengan memanfaatkan teknologi sinar-X yang menunjukkan gambar detail dari setiap bagian tubuh, termasuk tulang, otot, lemak, organ, dan pembuluh darah dalam tubuh. CT scan berperan penting untuk upaya diagnosis karena alat ini dapat menunjukkan gambar detail bagian tubuh mana pun, termasuk tulang, otot, organ, dan pembuluh darah.

Selain itu, CT scan juga dapat digunakan untuk biopsi cairan atau jaringan, membantu mendiagnosis tumor, menyelidiki pendarahan internal, atau memeriksa cedera atau kerusakan internal lainnya atau sebagai bagian dari persiapan pembedahan atau pengobatan.

Arifin Muh Hadi Kepala Markas PMI Pusat yang saat ini berada di Cairo untuk memimpin langsung misi Kemanusiaan PMI di Gaza Palestine tersebut menyatakan, hasil asesment yang telah dilakukan oleh Tim PMI pada bulan Desember 2023 lalu menemukan kebutuhan vital dan mendesak untuk penyelamatan jiwa pasien di RS Palestine yaitu perlunya pengadaan peralatan CT Scan.

"CT Scan ini diperlukan mengingat meningkatnya jumlah pasien trauma dari Gaza yang memerlukan penanganan perawatan intensif dari RS Palestina. Proses renovasi ruangan layanan radiologi dan instalasi peralatan CT Scan memerlukan waktu 3 bulan, sejak petengahan bulan Februari 2024 yang lalu. Alhamdulillah, saat ini peralatan sudah digunakan untuk melayani pasien trauma,” katanya

Dengan adanya peralatan CT Scan di RS Palestina, maka tindakan medis bagi pasien dengan trauma patah tulang dan juga gangguan medis lainnya dapat ditangani lebih cepat dan lebih efektif.

Sementara itu, Dr. Muhammad Hassin, Direktur Layanan RS Palestine menyatakan, pihaknya memerlukan CT Scan karena selama ini peralatan yang ada rusak dan sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Sebelum ada bantuan CT Scan PMI ini, pasien trauma dari Gaza yang dirawat sehari-hari di RS Palestine bila memerlukan diagnosis detail terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit lain.

:Hal ini sangat berisiko tinggi karena mobilisasi pasien trauma seperti trauma kepala, tulang belakang dan juga patah tulang gerak harus diminimalisir seminim mungkin untuk mendorong pemulihan dan penyembuhan,” tegasnya.

Data dari WHO menyebutkan, saat ini lebih dari 10.000 orang pasien trauma yang perlu dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai di tempat lain. Dari 6.000 pasien terkait trauma dan setidaknya terdapat 2.000 pasien dengan kondisi kronis yang serius, seperti kanker. Serangan Israel yang tiada henti di Gaza telah menewaskan sedikitnya 36.096 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. n Agus Yulianto

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image