Wow Harga Gabah Panen Rp 6.300 per Kg, Petani Cirebon Sumringah Dapat Cuan Besar
MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para petani di Kabupaten Cirebon memperoleh keuntungan besar dalam musim panen gadu 1 2024. Pasalnya, saat ini, harga gabah kering panen (GKP) yang berlaku di tingkat petani mencapai Rp 6.200 hingga Rp 6.300 per kg.
"Harga saat ini mengalami kenaikan dibandingkan saat puncak panen raya rendeng sekitar sebulan yang lalu. Dimana saat itu, harga GKP hanya Rp 5.400 – Rp 5.700 per kg," kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar, Senin (24/6/2024)
Hal itu, kata dia, membuat para petani sumringah karena bisa memperoleh keuntungan besar di tengah mahalnya biaya produksi. "Alhamdulillah, dapat cuan besar," katanya.
Tasrip menjelaskan, kenaikan harga gabah saat ini disebabkan sudah berakhirnya masa panen rendeng di berbagai daerah. Kondisi itu, menyebabkan para pembeli dari luar daerah menyerbu Kabupaten Cirebon untuk mencari gabah.
Bahkan, mereka berani membeli dengan harga mahal sehingga menyebabkan harga gabah petani jadi naik. "Panen di Kabupaten Cirebon belakangan dibanding daerah lain (di Jawa Tengah). Jadi pembeli dari Jawa Tengah menyerbu ke Kabupaten Cirebon," kata Tasrip.
Dia mengatakan, saat ini, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di kisaran Rp 6.200 – Rp 6.300 pe kilogram. Sedangkan harga gabah kering giling (GKG), mencapai Rp 6.800 – Rp 7.000 per kilogram.
Harga saat ini mengalami kenaikan dibandingkan saat puncak panen raya rendeng sekitar sebulan yang lalu. Saat itu, harga GKP hanya Rp 5.400 – Rp 5.700 per kilogram dan harga GKG Rp 6.000 – Rp 6.200 per kilogram.
Dengan besaran harga gabah saat ini, lanjut Tasrip, para petani bisa memperoleh keuntungan. Dia menyebutkan, setelah dikurangi biaya tanam, maka keuntungan yang diperoleh petani di kisaran Rp 8 juta - Rp 10 juta per hektare (selama satu musim tanam).
"Selain harganya yang naik, hasil panen petani pun cukup bagus. Produksi panen rata-rata delapan ton per hektare," kata Tamim (56 tahun), petani di Sumber, Kabupaten Cirebon.
Hal itu pun, kata dia, didukung oleh kondisi cuaca yang panas sehingga mendukung proses penjemuran gabah. "Gabah jadi kering benar," ujarnya. n Agus Yulianto