Jogregan

Woow Keren...Produksi GKG Indramayu 1,5 Juta Ton, Sekda Jabar : Tertinggi Nasional

Panen raya padi di Kabupaten Indramayu. (Dok. Republika)
Panen raya padi di Kabupaten Indramayu. (Dok. Republika)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Produksi padi di Kabupaten Indramayu menjadi andalan Jawa Barat maupun nasional. Dengan capaian produksi padinya yang tinggi itu, daerah tersebut bisa mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.

Sekda Jabar, Herman Suryatman pun mengapresiasi Pemda Kabupaten Indramayu yang berhasil mempertahankan produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 1,5 juta ton per tahun. ‘’Itu tertinggi di Jabar dan nasional,’’ ujar Herman, saat menggelar Rakor Program Percepatan Optimalisasi Pencapaian Indikator Makro Pembangunan, di Kantor Bupati Indramayu, Rabu (3/7/2024).

Herman berharap, Kabupaten Indramayu dapat meningkatkan produksi GKG pada 2024 ini hingga menjadi 1,8 juta ton. Dengan bantuan pompanisasi, dia menilai, target tersebut berpotensi besar untuk bisa dicapai.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pompanisasi merupakan program irigasi sawah dengan menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah. Fungsinya dirancang untuk memastikan ketersediaan air di musim kering.

Program itupun sudah mulai diterapkan di Jabar. Dalam program itu, Kementerian Pertanian memberikan 7.000 alat pompa untuk daerah-daerah di Jabar, termasuk di Kabupaten Indramayu.

Selain pompanisasi, Pemkab Indramayu juga berupaya melakukan normalisasi terhadap sungai yang menjadi sumber pengairan bagi sawah. Salah satunya normalisasi pada sungai Saradan, yang berperan penting pada tanaman padi di Blok Darim Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi dan Desa Puntang, Kecamatan Losarang.

Selama ini, ratusan petani di kedua desa tersebut hanya bisa satu kali tanam setiap tahunnya karena kesulitan sumber air. Air hanya bisa masuk ke areal persawahan hanya pada musim tanam rendeng. Sedangkan musim sadon, akan sangat kesulitan air.

Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengatakan, salah satu upaya untuk mengatasi persoalan itu adalah melakukan tata irigasi dengan baik. Adapun pelaksaaan tata irigasi itu di antaranya dengan dengan melakukan normalisasi Sungai Saradan dan menerapkan gilir air yang diatur oleh pemerintah.

‘’Alhamdulillah saat ini tengah dilakukan normalisasi Sungai Saradan ini. Kami juga sediakan pompa untuk mengatasi sawah-sawah yang kesulitan air,’’ tegas Nina.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu Asep Abdul Mukti mengatakan, untuk menjamin pesawahan di Blok Darim saat ini tengah dilakukan gilir air sejak hari Selasa (hari ini, red.) sampai dengan 6 hari ke depan.

"Dengan waktu enam hari ini, kami harapkan bisa masuk ke pesawahan dan petani bisa panen. Sesuai instruksi Bupati Indramayu kamu akan terus pantau perkembangannya setiap saat," kata Asep. n Lilis Sri Handayani ed: Agus Yulianto