Kerja Sama UCA dan Sakinah Finance Tingkatkan Pengembangan SDM
MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sakinah Finance melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas Cendekia Abditama, Tangerang, Banten, pada Kamis, 11 Juli 2024. Kegiatan ini sekaligus juga dibarengi dengan Kajian Perencanaan Keuangan Syariah yang diisi oleh Murniati Mukhlisin.
Penandatanganan kesepakatan serta kajian ini dihadiri serta didampingi oleh Rektor Universitas Cendekia Abditama, Muhammad Subali, Wakil Rektor III Atiqi Chollisni, Sunardi Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam (FEBI), serta beberapa pejabat lainnya.
Kerja sama ini merupakan bentuk pengembangan SDM dalam mengembangkan aspek yang terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pelatihan sertifikasi, edukasi, riset. Selain itu, konsultasi perencanaan keuangan syariah dan kesempatan program magang bagi mahasiswa di Sakinah Finance serta afiliasinya.
Rektor Universitas Cendekia Abditama Muhammad Subali menyatakan, kerja sama ini memiliki potensi untuk meningkatkan penilaian dan kompetensi Universitas Cendekia Abditama.
Kajian yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa/i FEBI yang juga merupakan perwakilan dari Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) ini menekankan solusi perencanaan keuangan syariah untuk menangani berbagai permasalahan pengelolaan keuangan keluarga.
Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam (FEBI) Sunardi, setuju akan pentingnya perencanaan keuangan syariah. Dari berbagai macam kasus Keuangan yang saat ini sedang ramai diperbincangkan seperti Pinjaman Online (Pinjol) ilegal dan Judi Online (Judol), perencanaan keuangan merupakan sebuah solusi, terutama dalam konteks syariah.
Sementara Founder Sakinah Finance Murniati Mukhlisin berpendapat, bahwa pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah yang lambat dikarenakan tidak adanya edukasi yang cukup di rumah mengenai pengelolaan keuangan syariah dan bagaimana pentingnya bermitra dengan lembaga keuangan syariah.
“Akhir-akhir ini banyak didapati permasalahan keuangan keluarga setelah ditinggal mati ayah atau ibu. Salah satu puncaknya adalah karena minimnya literasi keuangan keluarga” kata Murniati.
Rektor Subali mengiyakan hal tersebut yang kemudian mengakui banyaknya persoalan harta waris di berbagai kalangan di Indonesia. n Agus Yulianto