Kapal Keruk Bermartabat, Terus Normalisasi Muara Sungai di Indramayu
MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU - Kapal Keruk Bermartabat yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan normalisasi muara-muara sungai agar sedimentasi lumpur bisa diatasi. Terbaru, Kapal Keruk Bermartabat ini tengah melakukan normalisasi di muara sungai TPI Sukahaji, Kecamatan Patrol.
Untuk memastikan pengerukan muara sungai ini berjalan lancar, Bupati Indramayu Nina Agustina meninjau langsung kegiatan tersebut dan bertemu dengan ratusan nelayan yang memenuhi TPI Sukahaji.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu Edi Umaedi menjelaskan, Kapal Keruk Bermartabat tersebut telah melakukan normalisasi di muara sungai yang terdapat TPI.
Sejak diluncurkan pada Desember 2023 lalu, Kapal Keruk tersebut telah melakukan normalisasi di muara sungai Glayem, Lombang, Limbangan, Karangsong, Eretan Wetan dan Eretan Kulon.
"Saat ini kami tengah lakukan normalisasi di muara Sukahaji yang dihadiri langsung Bupati Indramayu. Setelah dari Sukahaji kita ke Ujunggebang Kecamatan Sukra," kata Edi Umaedi, Selasa (30/7/2024).
Bupati Indramayu Nina Agustina yang menyaksikan langsung kegiatan normalisasi mengatakan, Kapal Keruk Bermartabat yang bernilai sekitar Rp 15 miliar tersebut sangat bermanfaat bagi para nelayan.
Selama ini banyak kapal atau perahu nelayan yang susah keluar masuk muara karena tingginya sedimentasi lumpur. Akibatnya banyak kapal yang terjebak lumpur apalagi jika kondisi sungai mengalami kekeringan atau surut.
"Dengan pengerukan di muara sungai yang memiliki TPI ini diharapkan proses keluar masuk kapal atau perahu menjadi lancar dan aktivitas bongkar muat di TPI menjadi meningkat," kata Nina Agustina.
Nelayan di Pantura Indramayu, Damun, menyambut baik pengerukan muara dan alur sungai yang diinisiasi oleh Bupati Indramayu Nina Agustina.
Damun mengatakan pengerukan alur sungai yang dangkal ini merupakan wujud kepedulian bupati Indramayu kepada nelayan. "Terima kasih ibu bupati. Nelayan mah sudah sangat senang adanya pengerukan sehingga keluar masuk kapal tidak ada kendala," jelas Damun. n Agus Yulianto