Jogregan

KM Kirana I Terbakar, KSOP Kelas I Tanjung Emas Pastikan Alur Pelayaran Tidak Terganggu

KM Kirana I mengalami kebakaran saat labuh di area labuh Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, jateng. (Dok. Matapantura.republika.co.id) 
KM Kirana I mengalami kebakaran saat labuh di area labuh Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, jateng. (Dok. Matapantura.republika.co.id)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG EMAS -- -- Nahas menimpa KM Kirana I yang mengalami kebakaran saat labuh di area labuh Pelabuhan Tanjung Emas. Kapal yang membawa 21 Anak Buah Kapal (ABK) mengalami kebakaran Ahad(11/8) pukul 15.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Berita terbakarnya KM Kirana I tersebut diterima oleh Vessel Traffic System (VTS) Distrik Navigasi Tanjung Emas yang kemudian meneruskan kepada Perwira Jaga Kantor KSOP Tanjung Emas.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas, Capt. Ferry Akbar, menerangkan, bahwa insiden kebakaran kapal penumpang KM Kirana I tidak menganggu alur pelayaran kapal di Pelabuhan Tanjung Emas. "KM Kirana I mengalami kebakaran, mengenai kronologi belum bisa tersampaikan karena masih terkonsentrasi pada proses pemadaman. Insiden ini tidak menganggu lalu lintas keluar masuk kapal di Tanjung Emas." ungkap dia saat dihubungi Matapantura.republika.co.id, Ahad (11/8/2024) malam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Atas kejadian tersebut, KSOP Kelas I Tanjung Emas mengerahkan 1 unit rigid inflatable boat (RIB) beserta 1 regu petugas KPLP. Selain itu, berkoordinasi dengan Pelindo Tanjung Emas untuk mengerahkan 3 kapal tundanya guna melaksanakan pemadaman, dibantu dengan 1 kapal tunda milik Pertamina dan kapal-kapal lain yang sedang berada di area labuh.

Sebagai tambahan informasi. KM Kirana I memiliki panjang 69.65M dengan Gross Tonase 2.326GT. Kapal ini sandar dan menurunkan penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas, Sabtu (10/8) setelah melakukan pelayaran dari Pelabuhan Sampit.

"Jumlah Anak Buah Kapal (ABK) 21 orang, dinyatakan selamat. Hingga pukul 21.00WIB. Api sudah dapat dikendalikan," katanya.