Agama

Kecewa Pananganan Sampah, Warga Ini Nekat Buang Sampah di Kantor Bupati Kuningan

Petugas kebersihan mengangkut sampah yang dibuang warga. (Ilustrasi) (Dok. Republika)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Atang, warga Desa Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan nekat menerobos masuk ke lingkungan kantor bupari Kuningan sambil membawa motor bak terbuka berisi sampah. Tak lama kemudian, dia membuang sampah di kantor pemerintahan daerah Kuningan.

Aksinya itu viral di media sosial sebagai buntut dari protes dan kekecewaannya terhadap penanganan sampah yang dilakukan pemerintah. Petugas piket Satpol PP Setda, Kantor Bupati Kuningan yang tengah berjaga pun tak menduga akan ada seorang warga yang nekat buang sampah di gedung megah tersebut.

Sementara itu, terlihat, satu kendaraan berat dan sejumlah truk pengangkut sampah lalu lalang mengangkut sampah untuk dipindahkan ke tempat pembuangan akhir.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ya, Atang nekat membuang sampah di teras Kantor Bupati Kuningan, Sabtu (28/9/2024). Atang juga mengucapkan kata-kata bernada protes dan kekecewaan.

Pria yang aktif di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat mengatakan, bahwa dirinya nekat melakukan aksi tersebut karena sudah merasa kecewa. Kekecewaan itu dipicu kurangnya penanganan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di desanya.

"Kita sudah berkomitmen dengan Pak Pj terkait sampah itu. Ada program pemerintah pusat untuk penanganan sampah di dua bulan sebelumnya," katanya.

Bahkan, ucap dia, Pak PJ berjanji akan meninjau ulang, karena warga yang waktu itu sudah menolak. Tapi, setelah Pak PJ menyampaikan itu, tiba tiba ada riak dari warga yang menegur kepada saya selaku bagian dari LPM, terkait permasalahan sampah.

"Setelah dilakukan pengecekan ke lokasi dimaksud, sampah sampah terlihat menggunung disertai aroma tak sedap," ungkapnya.

Saat mendekat, bukan hanya lalat yang sudah keluar, belatung pun sudah banyak dihasilkan dari gundukan sampah yang sudah seminggu itu. Kekesalannya bertambah tatkala menemukan banyak jenis sampah yang diduga datang tak hanya dari warga sekitar.

"Warga menjadi kecewa dengan penanganan sampah oleh pemerintah itu. Bahkan, sampah dari luar desa dibuang ke sini, itu yang sangat kami sayangkan," ucapnya. n Agus Yulianto