Tajug

Nabi SAW: Syaban adalah Bulanku...

Umat Islam  melaksanakan malam peribadatan Nisfu Syaban menjelang datangnya bulan Ramadhan. (Dok. Republika)
Umat Islam melaksanakan malam peribadatan Nisfu Syaban menjelang datangnya bulan Ramadhan. (Dok. Republika)

Bulan Syaban adalah satu bulan sebelum datangnya Ramadhan. Pada bulan Syaban, terdapat satu malam yang sangat istimewa yaitu malam Nisfu Syaban.

Sabda Nabi Muhammad SAW, "Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan bulan umatku."

Sedangkan malam 15 Syaban atau Nisfu Syaban pada tahun 2022 ini, bertepatan pada tanggal 18 Maret 2022 atau selepas magrib tanggal 17 Maret sudah masuk malam Nisfu Syaban. Pada malam Nisfu Syaban ini, umat Islam pun setidaknya perlu mengetahui tahu tata cara untuk mengucapkan doa yang khusus ini.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mengutip kitab Kanz an-Najah wa as-Surur, karangan Syekh 'Abdul Hamid bin Muhammad ‘Ali al-Makkiy asy-Syafi'i, terdapat rangkain doa yang bisa dipanjatkan pada malam yang dimuliakan ini.

Namun, sebelum membaca doa ini, kita disunahkan menunaikan shalat sunnah dua rakaat setelah shalat Maghrib. Pada rakaat pertama setelah Al Fatihah membaca surat Al Kaafiruun, dan pada rakaat kedua membaca surat Al Ikhlaas.

Setelah salam, maka dilanjutkan dengan membacaan surat Yasin sebanyak tiga (3) kali. Pada bacaan pertama diniatkan memohon panjang umur untuk beribadah kepada Allah SWT.

Kemudian, pada bacaan kedua diniatkan untuk memohon reseki yang banyak dan halal untuk digunakan di jalan Allah SWT. Dan pada bacaan ketiga, diniatkan memoon ketetapan iman.

Setiap kali setelah selesai membaca surat Yasin, bacalah doa berikut ini:

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلّم

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Bismillahirrohmaanirrohim. Wa shollallaahu'ala sayyidina Muhammad wa' ala aalihi wa shohbihi wa sallam. "Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in'am, la ilaha illa anta dzohrollaajiin wa jaarol mustajiiriin wa ma'manal khoo'ifin.

Allahumma in kunta katabtani 'indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw mathruudan aw muqotarron 'alayya fir rizqi, famhullahumma bifadhlika syaqowati wa hirmaani wa thordii wa iqtaaro rizqi wa atsbitni 'indaka fii ummil kitaabi sa'iidan marzuukon muwaffakon lil khoiroot,

Fa innaka qulta wa qowlukal haqqu fi kitabikal munazzali 'ala lisani nabiyyikal mursali, yamhullaahu ma yasya'u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitab. Ilaahi bittajallil a'dzhomi fi lailatin nishfi min sya'banal mukarrom allati yufroqu fii ha kullu amrin hakiimin wa yubrom,

As'aluka an taksyifa 'annaa minal balaa imaa na'lamu wa maa laa na'lamu wa maa anta bihi a'lamu innaka antal a'azzul akrom. Wa shollallahu ta'aala 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shohbihi wa sallam."

Arti dari doa di atas adalah sebagai berikut: "Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya'ban nan mulia, saat dipisahkan segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau."

Ya, pada bulan Syaban ini seluruh amalan manusia diangkat kepada Allah SWT. Di malam ini Allah mengawasi hamba-Nya yang mendirikan sholat malam atau qiyamul lail. Sedangkan sebagian ulama salaf mengerjakan shalat Sunnah di malam Nisfu Syaban yang disebut dengan shalat Al khair atau sholat kebaikan.

Menurut riwayat Al Hasan, para sahabat Nabi pernah menyampaikan kepadanya apa saja keutamaan shalat Nisfu Syaban. "Barang siapa yang mendirikan shalat sunah di malam Nisfu Syaban, maka Allah SWT akan memandangnya sebanyak 70 kali, dan setiap pandangan Allah akan mengabulkan 70 kebutuhannya. Adapun pandangan paling dekat adalah memberikan pengampunan. n