Jogregan

Empat Kecamatan di Indramayu Belum Terlayani Air Ledeng

 

INDRAMAYU – Ribuan warga di empat kecamatan di Kabupaten Indramayu hingga kini belum bisa terlayani air bersih dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu Indramayu. Minimnya ketersediaan air baku menjadi salah satu penyebab kondisi tersebut.

Direktur Utama Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu, Nurpan, menjelaskan, saat ini, jumlah pelanggan air ledeng di Kabupaten Indramayu sebanyak 157.536 pelanggan. Dari jumlah itu, mayoritasnya adalah pelanggan rumah tangga dan hanya dibawah satu persen yang merupakan pelanggan industri. Mereka tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

‘’Adapun empat kecamatan yang belum terlayani itu adalah Kecamatan Cikedung, Terisi, Gantar, dan Kroya,’’ kata Direktur Utama Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu, Nurpan, Selasa (4/10/2025).

Ia menjelaskan, kondisi itu disebabkan ketersediaan air baku yang minim. Selain itu, hal tersebut juga karena belum adanya jaringan perpipaan di wilayah tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya, masyarakat di empat kecamatan itu mengandalkan pengeboran air tanah maupun pembuatan sumur. Selama ini, kualitas air tanah di keempat kecamatan itu dinilai masih bagus. Namun, saat musim kemarau, pasokan air tanah kadang hilang sehingga masyarakat jadi kesulitan air bersih.

“Ini jadi prioritas kami, akan membangun IPA (Instalasi Pengolahan Air) untuk melayani empat kecamatan itu,” ucapnya.

Selain keempat kecamatan itu, lanjut Nurpan, pihaknya juga akan melayani kebutuhan air bersih di Kawasan Industri Losarang. Tak hanya itu, pihaknya pun akan membangun IPA di Kecamatan Widasari untuk mendukung Asrama Embarkasi Haji, rumah sakit dan lokasi lain yang masuk zona merah.

“Setiap hari kami inject zona merah dengan mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya,” tukas Nurpan.

Nurpan menambahkan, selama ini, 85 persen air baku Perumdam Tirta Darma Ayu berasal dari Sungai Cimanuk di sisi hilir. Untuk itu, air tersebut memiliki tingkat kekeruhan yang tinggi, karena membawa sampah dan gerusan tanah dari wilayah hulu.

Sementara itu, Direktur Umum Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu, Sunaryo, menambahkan, tingkat kekeruhan air akan semakin tinggi saat musim hujan. Bahkan, proses koagulasi tidak bisa bekerja maksimal dalam kondisi kekeruhan yang sangat tinggi.

“Kedepan, akan ada kantong lumpur sehingga sebelum masuk pengolahan, air sungai itu diendapkan terlebih dahulu,” jelasnya. (Lilis Sri Handayani)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image