Jogregan

Pertamina Transkontinenta Tangani Rembesan Solar di Perairan Balongan

Pekerja melakukan penanganan tumpahan minyak di Perairan Jetty Cargo Integrated Terminal Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (17/3/2022).  (ANTARA/Dedhez Anggara)
Pekerja melakukan penanganan tumpahan minyak di Perairan Jetty Cargo Integrated Terminal Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (17/3/2022). (ANTARA/Dedhez Anggara)

INDRAMAYU -- Tim Integrated Balongan serta Pertamina Transkontinental menangani rembesan minyak yang terjadi di perairan Balongan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, agar tidak semakin meluas.

"Tim Pertamina terus fokus menangani rembesan minyak di perairan, dan sedang dilakukan perbaikan pada titik rembesan pipa," kata Section Head Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Fahrougi Andriani di Indramayu, Kamis.

Dia mengatakan, rembesan minyak itu dari Pipa Sub Marine Pipe Line (SPL) di Perairan Jetty Cargo Integrated Terminal Balongan. Hal ini terjadi ketika kapal tanker yang membawa produk jenis Solar melakukan prosesdischarging ke Tangki Integrated Terminal Balongan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pedagang dan nelayan mengeluhkan pencemaran solar di pantai Balongan Indah.
Pedagang dan nelayan mengeluhkan pencemaran solar di pantai Balongan Indah.

Menurutnya, Tim Integrated Balongan serta Pertamina Transkontinental sudah melakukan inspeksi di titik kebocoran. Selain itu, pihaknya telah menyemprotkan dispersant, menggunakan Oil absorbent dan Oil Boom di perairan serta pantai.

"Agar ceceran minyak bisa tertangani dan tidak meluas ke perairan lainnya," tuturnya.

Dia menjelaskan, bahwa Tim Integrated Balongan juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, untuk melakukan pengambilan sampel minyak di pantai dan sekitar anjungan Jetty Balongan.

Kemudian penanganan dilanjuti oleh Tim Bawah Air Pertamina untuk melakukan penutupan pada titik kebocoran pipa.

"Pertamina juga pastikan pasokan BBM dan LPG di wilayah Jawa Barat, tetap dalam kondisi aman. Kejadian tersebut tidak berdampak pada distribusi BBM dan LPG, khususnya di wilayah Jawa Barat," ujarnya.

Dalam kondisi khusus, Pertamina menerapkan pola suplai regular, alternatif dan emergency, tergantung situasi yg dihadapi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan BBM dan LPG masyarakat tetap dapat terpenuhi dengan baik.