Jogregan

Kayu Bakar Masih Jadi Bahan Bakar Utama Proses Pemasakan Tahu di Indramayu

Kayu Bakar: Para pengusaha tahu di wilayah Indramayu, khususnya di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, menggunakan kayu bakar untuk proses pemasakan bahan tahu, Jumat (18/3/2022). Penggunaan kayu bakar ini dinilai lebih efisien daripada menggunakan bahan bakar gas. (Agus Yulianto/matapantura.republika.co.id)
Kayu Bakar: Para pengusaha tahu di wilayah Indramayu, khususnya di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, menggunakan kayu bakar untuk proses pemasakan bahan tahu, Jumat (18/3/2022). Penggunaan kayu bakar ini dinilai lebih efisien daripada menggunakan bahan bakar gas. (Agus Yulianto/matapantura.republika.co.id)

INDRAMAYU -- Kayu, masih menjadi bahan bakar utama dalam proses pemasakan bahan baku pembuatan tahu di Kabupaten Indramayu. Bukan tanpa alasan para pengusaha tahu dan tempe di wilayah ini menggunakan bahan bakar kayu. Pasalnya, kayu bakar dinilai lebih efisien daripada menggunakan bahan bakar gas,

"Jauh lebih hemat daripada pakai gas. Satu tabung gas ukurang 15 kg itu harganya sudah Rp 200 ribuan. Dan itu cepat habis penggunaannya," kata Ato (51 tahun) pengusaha tahu di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang saat ditemui matapantura.republika.co.id, Jumat (18/3/2022).

Sementara dengan menggunakan kayu bakar, lanjut dia, akan lebih murah (efisien). Hanya saja, ungkap dia, pembelian kayu bakar ini harus dalam jumlah besar (satu truk diesel) dengan harga Rp 1,5 juta. "Tapi ini bisa dipakai untuk seminggu lebih. Jauh lebih hemat dari penggunaan gas," ujarnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar, tak hanya dilakukan para pengusaha tahu tempe saja. Para pengusaha kerupuk di sentra pembuatan kerupuk Kenanga pun menggunakan kayu bakar untuk proses pengolahan kerupuknya. Jelas, ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyedian bahan bakar fosil, khususnya Pertamina, agar bisa memberikan solusi terbaik bagi para pelaku UMKM tersebut. n Agus Yulianto