Kenapa Tarawih? Apa Arti dan Asal-usulnya?

Tajug  
Jamaah melaksanakan ibadah shalat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (1/4).  (Republika/Edwin Putranto)
Jamaah melaksanakan ibadah shalat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (1/4). (Republika/Edwin Putranto)

Shalat Tarawih adalah salah satu keistimewaan malam Ramadhan yang luar biasa. Selama sebulan penuh, umat Islam berbaris di malam hari untuk menunaikan shalat sunah tarawih seraya mendengarkan dan merenungkan bancaan Alqura. Ini adalah pengalaman yang sangat diberkati dan sangat spiritual.

Di bawah ini, Sheikh Sharif Faizullah menyoroti, dalam 10 poin, informasi berharga tentang doa ini.

1. Tarawih berarti istirahat dan relaksasi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Qiayam al-Layl di bulan Ramadhan setelah `Isya' disebut tarawih karena orang-orang saleh sebelum waktu kita biasa beristirahat setelah setiap empat rakaat karena doa mereka panjang. Tarawih adalah sunnah mu'akkadah (amalan yang ditegaskan Nabi kita tercinta Muhammad SAW.

2. Shalat lima waktu adalah shalat lebih utama dari tarawih. Shalat lima waktu adalah fardhu (wajib) dan tarawih adalah sunnah (dianjurkan).

3. Sejarah tarawih. Setidaknya, 15 hadits menyebutkann tentang Shalat Malam (Qiyam).

Pada tahun terakhir kehidupan Nabi, Beliau keluar pada suatu malam dan shalat tarawih. Pada malam itu, beberapa orang berdoa bersamanya.

Pada malam kedua, berita menyebar dan lebih banyak orang bergabung dalam tarawih. Bahkan lebih banyak orang hadir pada yang ketiga. Pada malam keempat, masjid penuh sesak dan orang-orang menunggu kedatangan Nabi.

Nabi, bagaimanapun, berdoa di rumah sendiri. setelah Subuh, dia bersabda: “Tidak ada yang menghalangi saya untuk keluar kepada Anda kecuali kenyataan bahwa Saya khawatir itu akan menjadi wajib bagi Anda.” (Muslim).

Sejak masa Abu Bakar hingga awal masa `Umar, orang-orang berdoa baik secara individu maupun dalam kelompok kecil. Kemudian, Umar mengumpulkan semua orang di belakang satu imam dan mereka shalat 8 rakaat. Akhirnya ditingkatkan menjadi 20 rakaat untuk memudahkan masyarakat.

4. Nabi shalat tarawih 8 rakaat dan 3 rakaat witir. `A'isyah (ra dengan dia) ditanya tentang shalat malam Nabi; dia berkata: “Dia tidak shalat lebih dari 11 rakaat [malam] di bulan Ramadhan atau bulan lainnya. dia biasa shalat 4 rakaat -jangan tanya saya tentang kecantikan dan panjangnya-lalu dia shalat 4 rakaat lagi-jangan tanya saya tentang kecantikan dan panjangnya-lalu dia shalat 3 rakaat di (witir).” (Al-Bukhari)

5. Nabi tidak menetapkan nomor berapa pun untuk shalat tarawih. Ketika ditanya tentang shalat malam, dia menjawab: “Shalat malam dilakukan dalam dua diikuti oleh dua. Kemudian, jika kamu takut datangnya fajar, maka shalatlah witir dengan satu.” (Al-Bukhari dan Muslim)

6. Selesai tarawih dengan Imam dan dapatkan pahala sepanjang malam. Nabi (damai dan berkah besertanya) mengatakan, “Barangsiapa yang shalat qiyam dengan imam sampai selesai, Allah akan mencatat baginya qiyam satu malam (seluruh).” (An-Nasa'i dan disahkan oleh Al-Albani)

Jangar pergi setelah jam 8, jika imam shalat 20 atau 36!

7. Masalahnya luas cakupannya dan seseorang dapat berdoa lebih dari 8 rakaat. Mayoritas ulama hadis menyebut 8 rakaat + 3 witir. Kemudian ada juga 20 rakaat + 3 witir (Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi`i), dan 36 rakaat + 3 witir = Imam Malik

8. Kualitas lebih penting daripada kuantitas. Nabi SAW akan memakan waktu sekitar 5 jam (kadang-kadang sepanjang malam) untuk menyelesaikan tarawih (ketika shalat 8 rakaat) dan Beliau akan membaca perlahan dan hati-hati.

9. Pahala = semua dosamu sebelumnya diampuni. Ramadhan ini, Jadikan Rumahmu Masjid. Ramadhan ini, Jadikan Rumahmu Masjid

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena iman yang tulus dan mencari pahala dari Allah, akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.” (Al-Bukhari dan Muslim)

10. Jangan terlalu sensitif dalam masalah perbedaan keilmuan. Nabi SAW bersabda: “Agama itu mudah; siapa pun yang membebani dirinya sendiri dalam agama akan dikuasai olehnya (yaitu dia tidak akan dapat melanjutkan dengan cara itu.)

Jadi kejarlah apa yang baik secara moderat; cobalah untuk mendekati kesempurnaan (jika Anda tidak dapat mencapainya); dan menerima kabar gembira (bahwa kamu akan diberi pahala).

Dapatkan kekuatan dengan beribadah di pagi hari, sore hari, dan sebagian dari jam-jam terakhir malam.” (Al-Bukhari)

sumber:
https://aboutislam.net/shariah/special-coverage-shariah/10-things-know-taraweeh/

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image