Cerobong Flare, Membakar Gas Sisa Produksi Kilang Meminimalisasi Pencamaran Lingkungan

INDRAMAYU -- Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan, Kabupaten Indramayu, telah beroperasi secara normal pasca-turn around (perawatan skala besar) belum lama ini. Bahkan, kilang Balongan kini memiliki kapasistas pengolahan bahan bakar minyak (BBM) lebih besar 150 ribu barel per hari.
Di balik kesuksesan perawatan skala besar itu, ada hal yang menarik untuk diketahui oleh masyarakat umum, khususnya yang tinggal di daerah sekitaran kilang.
Hal menarik itu adalah terkait pelaksanakan start up atau pengoperasian kilang pasca selesainya pelaksanaan turn around atau proyek perawatan kilang.
Ini mengingat, saat start up Kilang Pertamina RU VI Balongan, masyarakat yang tinggal disekitaran kilang terkejut dan khawatir saat melihat nyala api besar dan bunyi keras dari dalam kilang.
Mereka menduga telah terjadi sesuatu dari dalam kilang. Prasangka yang wajar itu, mengingat pada 2021 lalu, kilang Balongan mengalami peristiwa kebakaran hebat yang bahkan menimbulkan korban jiwa meninggal dan luka-luka.
Kekhawatiran itu akhirnya mereda setelah ada penjelasan dari pihak Pertamina. Bahwa, pada saat start up berlangsung maka akan ada kondisi dimana nyala api pada flare yang lebih besar dari biasanya disertai dengan suara yang juga lebih keras.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan Imam Rismanto mengungkapkan, nyala api yang terlihat lebih besar ini merupakan kondisi normal ketika tahapan start up kilang dilakukan.
“Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kondisi ini. Ini kondisi normal dan dilakukan dengan pengawasan aspek safety yang ketat,” tegas Imam saat dikonfirmasi matapantura.republika.co.id, Rabu (25/5/2022).
