Bisnis

Herman Khaeron : BUMN Dorong Pertumbuhan UMKM

INDRAMAYU -- Keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Para pelaku UMKM pun kini bisa mengakses permodalan dengan lebih mudah.

‘’BUMN saat ini banyak sekali hal yang bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat. Ada program PKBL, CSR, dan ada program-program lain yang langsung menyalurkan berbagai kemudahan kepada masyarakat,’’ kata anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron.

Hal itu disampaikannya usai memberikan materi sosialisasi Peran Kemitraan UMKM dan BUMN untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, di salah satu hotel di Indramayu, kemarin.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pria yang akrab disapa Hero itu mengungkapkan, peran kemitraan antara UMKM dan BUMN sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, fasilitas dan program pada BUMN dapat diakses oleh masyarakat.

Hero mencontohkan, terkait dengan pembentukan holding ultra mikro yang di dalamnya ada BRI, PT Permodalan Nasional Madani, dan Pegadaian, terdapat banyak program permodalan.

‘’Itu bisa memberikan modal sampai yang ultra mikro yang murah dan gampang, tidak perlu agunan, dan bisa didapatkan oleh masyarakat siapapun,’’ kata Hero.

Hero menyatakan, jika kelas usaha masyarakat sudah meningkat, terdapat beberapa bank yang bisa memberikan permodalan lebih besar. Perbankan dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dapat memberikan permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

‘’Sebetulnya tata caranya mudah, dan bisa untuk meningkatkan kemampuan usahanya. Jangan sampai yang besar bertambah besar dan yang kecil semakin kecil. Kita ingin yang kecil semakin besar dan yang besar tidak ditinggalkan. Dan sekarang BUMN berorientasi untuk meningkatkan usaha masyarakat,’’ tukas Hero.

Selain itu, bagi perusahan-perusahan besar yang sudah beroperasi dnegan mapan, seperti Pertamina dan perusahan besar BUMN lainnya, yang berproduksi dan membutuhkan kerja sama, sekarang sudah dikerjasamakan dengan UMKM. Seperti suplai untuk kebutuhan konsumsi, tenaga kerja, dan lainnya.

‘’Jadi inilah yang kami sosialisasikan ini supaya masyarakat tahu dan paham, ada hal yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,’’ cetus Hero.

Hero mengakui, selama ini pelaku UMKM kesulitan mengakses permodalan karena tidak punya agunan.

‘’Makanya kita buka ruang, bahwa ada permodalan-permodalan yang secara mudah bisa diakses. Misalkan Permodalan Nasional Madani, itu cukup akad saja sampai nlai Rp 5 juta, dia bisa dapat modal. Kita permudah melalui BUMN,’’ tandasnya. (Lilis Sri Handayani)

Berita Terkait

Image

Ditjen Hubdat-Koperasi 'Sulap' Area UMKM Teriminal Leuwipanjang Jadi Pusat Oleh-Oleh Bandung