Julaybib: Harapan Bagi Jiwa-Jiwa yang Putus Asa

Tajug  
Pengantin pria menggunakan sarung tangan sebelum melaksanakan akad. (Ilustrasi) (Antara)
Pengantin pria menggunakan sarung tangan sebelum melaksanakan akad. (Ilustrasi) (Antara)

INDRAMAYU -- Ada banyak sahabat Nabi Muhammad SAW terkemuka yang terlintas dalam pikiran sepanjang sejarah Islam. Ada yang bertubuh besar, dan ada pula yang rendah hati, namun sangat terhormat atau cemerlang dalam beberapa hal.

Julaybib ra adalah sahabat tercinta Nabi Muhammad SAW. Namun, ia bukan sosok yang mungkin masuk dalam jajaran pahlawan Islam yang terkenal.

Kehidupan dan perbuatan Julaybib tidak dinyanyikan atau diceritakan dengan penuh rasa hormat sebagaimana mestinya. Namun, dengan mempertimbangkan sedikit fakta yang tersedia tentang dia, kita dapat melihat harapan bagi banyak orang yang rendah hati.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Infografis Adab Pernikahan dalam Islam - (Republika)
Infografis Adab Pernikahan dalam Islam - (Republika)

Banyak tantangan

Dikutip dari Aboutislam.net, Julaybib tidak tinggi atau tampan. Sebelum masuknya Islam, beliau tidak dikenal sebagai pejuang yang gagah berani di medan perang. Atribut pribadinya tampak sangat bertolak belakang dengan pahlawan normal di masa lalu. Dia adalah seorang yatim piatu, cacat, dan sangat pendek.

Masyarakat menolaknya dan orang-orang pada masa itu lebih mementingkan penampilan fisik dan status daripada integritas. Selain penampilan fisiknya, faktor penting lain dalam penganiayaan yang diterima Julaybib berkaitan dengan garis keturunannya.

Silsilah adalah bagian penting dalam masyarakat Arab di mana ia tinggal. Dan hal ini, masih penting hingga saat ini dalam banyak kasus.

Garis keturunan seseorang menentukan status seseorang dalam masyarakat. Penampilan fisiknya dan garis keturunannya yang tidak diketahui membuat orang-orang menjauhi dan menolaknya.

Dia adalah orang buangan, yang menyebabkan dia mendapat banyak penghinaan dan aib di depan umum. Menghadapi perlakuan hina seperti itu, Julaybib rupanya adalah jiwa kesepian yang mendambakan cinta dan kasih sayang.

Saat dia memikul beban prasangka di pundaknya sejak dia dilahirkan, persahabatan, cinta, dan kasih sayang menjadi asing baginya. Seringkali ada pertanyaan apakah pria ini akan merasakan kasih sayang atau rasa hormat dalam hidupnya. Pertanyaan itu terhapuskan dengan penerimaannya terhadap pesan mulia Islam.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image