Menemukan Kekurangan Diri: Jalan Menuju Peningkatan Spiritual

Tajug  
Mudik spiritual (ilustrasi) - (wordpress)
Mudik spiritual (ilustrasi) - (wordpress)

INDRAMAYU -- Dalam bukunya yang terkenal, Al-Hikam (Kata-kata Hikmah), Syekh Ahmad Ibn `Ataa’illah As-Sakandari mengatakan: “Mencoba menemukan kekurangan dalam diri Anda lebih baik daripada mencoba menemukan dunia yang tersembunyi dari Anda.”

Seseorang dapat memulai perjalanannya menuju Allah dengan cara yang benar. Namun sayangnya, dia mungkin merasa sombong atau merasa telah melakukan suatu kebaikan kepada Allah dan melupakan kenyataan bahwa dia mempunyai banyak kekurangan.

Setelah menetapkan aturan bagaimana menyempurnakan awal fase baru dalam perjalanan, Ibnu `Ataa berkata: “Mencoba menemukan kekurangan dalam diri Anda lebih baik daripada mencoba menemukan dunia yang tersembunyi dari Anda”.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Seorang mukmin yang aktif dan telah melakukan beberapa ritual tambahan mungkin akan merasakan kebangkitan spiritual tertentu. Kemudian, dia akan berpikir bahwa mereka mampu merasakan atau melihat yang gaib atau memiliki pemandangan yang tajam seperti yang disabdakan Nabi (damai dan berkah besertanya):

“Waspadalah terhadap pandangan orang mukmin yang tajam, karena ia melihat dengan cahaya Allah”. (At-Tabarani)

Oleh karena itu, Ibnu 'Ataa' memperingatkan kita dengan mengatakan: "Mencoba menemukan kekurangan dalam diri Anda lebih baik daripada mencoba menemukan dunia yang tersembunyi dari Anda".

Kalau ada yang menganggap dirinya bebas dari kekurangan, maka pasti ada masalah. Cacat ada pada sifat manusia. Hanya Allah yang mempunyai sifat-sifat yang sempurna, Maha Suci-Nya. Dan sebanyak apapun kesempurnaan yang Allah miliki, sebanyak apapun ketidaksempurnaan yang kita miliki. Allah Maha Pemurah, namun manusia itu kikir:

(Katakanlah: “Jika kamu memiliki seluruh harta karun dari pemberian Pemeliharaku, kamu akan tetap berusaha untuk memegangnya erat-erat karena takut untuk dibelanjakan: karena manusia selalu pelit.”) (Al-Israa' 17:100)

Allah Maha Kuasa, namun manusia adalah makhluk yang lemah. "Allah ingin meringankan bebanmu: sebab manusia diciptakan dalam keadaan lemah." (An-Nisaa' 4:28)

Allah selalu Maha Penyayang, tapi manusia bisa saja kejam. Allah Maha Sabar, namun kesabaran manusia terbatas. Allah maha pemaaf, namun manusia tidak mudah memaafkan. Allah Maha Bijaksana, namun manusia cenderung tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Allah Maha Mengetahui, namun manusia mempunyai pengetahuan yang sangat terbatas. Allah Maha Adil, namun manusia sering berbuat kezaliman terhadap sesamanya.

Selain ketidaksempurnaan di atas, seseorang harus berupaya pada tahap perjalanan ini untuk menemukan kekurangan dalam dirinya yang khusus untuk dirinya. Ini jauh lebih baik daripada mencoba menemukan dunia yang tersembunyi. Bagaimanapun, seseorang tidak dapat memiliki wawasan sejati tentang dunia tersembunyi sebelum menyucikan dirinya sendiri.

Kita juga harus tahu bahwa manusia tidak akan pernah menyucikan dirinya secara sempurna, namun ia harus berusaha semaksimal mungkin. Mencoba memperbaiki batin seseorang pada akhirnya membantu mewujudkan kualitas kerendahan hati. Kemudian, pemurnian diri dan kerendahan hati pada tingkat tertentu membuat seseorang terangkat secara spiritual dan menghasilkan pengetahuan dan wawasan spiritual yang dianugerahkan Tuhan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seseorang untuk mengetahui kekurangannya. Ini termasuk yang berikut:

1. Kritik: Jika seseorang mengkritik Anda, pikirkan dua kali tentang kritik tersebut. Mungkinkah kritiklah yang membantu saya menemukan salah satu kekurangan saya? Anda harus mempertimbangkan setiap kritik yang datang dari semua orang, meskipun itu datang dari orang yang tidak memiliki hubungan baik dengan Anda. Anda harus bertanya pada diri sendiri: Apa yang bisa saya pelajari di sini?

2. Teman: Seorang teman yang baik membantu Anda menemukan kekurangan Anda ketika dia menawarkan nasihat yang tulus. `Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu berkata: “Semoga Allah merahmati orang yang melimpahkan kepadaku kekuranganku”.

`Umar mempertimbangkan untuk menunjukkan kepadanya salah satu kekurangannya sebagai hadiah yang diberikan kepadanya. Seorang teman yang tulus akan mendatangi Anda secara langsung dan memberi tahu Anda dengan baik tentang kekurangan Anda. Dari sisi Anda, Anda harus mendengarkan teman Anda secara mendalam dan mencari kekurangannya dalam diri Anda dan mencoba memperbaikinya.

3. Cobaan: Saat kamu diuji, ujian ini akan mengungkap kekurangan dan kekuranganmu. Allah SWT berfirman: "Maka apakah mereka tidak sadar bahwa mereka diuji setiap tahun sekali atau dua kali? Namun, mereka tidak bertobat atau mengingat [kesalahan mereka]." (At-Taubah 9:126)

Ayat di sini berbicara tentang orang-orang munafik; Allah selalu menguji mereka, namun mereka tidak pernah bertaubat kepada-Nya dan mereka tidak memikirkan diri mereka kepada Allah. Jika Anda berada di bawah tekanan atau diuji, Anda mempunyai kesempatan untuk menemukan kekurangan Anda.

Kami berdoa kepada Allah untuk membantu kami menemukan dan memperbaiki kekurangan kami. Kami berdoa kepada Allah untuk memberi kami pengampunan. Dia Yang Maha Kuasa adalah Yang Maha Pemurah. n Agus Yulianto

sumber:

https://aboutislam.net/shariah/refine-your-heart/advice/discovering-ones-flaws/

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image