Kurangi Emisi CO2 dan Gas Rumah Kaca, Pertamina Tanam 500 Pohon Langka Saninten di Lembang
INDRAMAYU -- Dalam upaya untuk solusi dekarbonisasi yang merupakan proses mengurangi atau menghilangkan emisi Karbon Dioksida (CO2) dan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya dari atmosfer, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melakukan penanaman 500 bibit pohon langka Sainten, di Desa Suntenjaya, Lembang, Bandung.
Penanaman pohon langka ini dilakukan bersama mitra bisnisnya. Kegiatan sharing session yang bertemakan Decarbonization & Net Zero Emission Partnership ini, juga sebagai bagian dari Decarbonization Partnership Program yang dilaksanakan bersama praktisi dan akademisi lingkungan Tomi Bustomi A.Md, Hut dan Prof. Dr. Budi Haryanto SKM MPSH MSc FCR di Bandung.
Pertamina melakukan penanaman 500 bibit pohon langka saninten di Desa Suntenjaya Lembang itu, sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya cita-cita nasional mencapai Net Zero Emission Indonesia tahun 2060.
Tomi Bustomi menjelaskan, bahwa menanam pohon sebagai salah satu upaya mitigasi bencana hidrometeorologi. Kata dia, reforestasi dan rehabilitasi hutan serta lahan kritis di daerah aliran sungai, sebagai upaya peningkatan tutupan lahan dalam mengendalikan erosi dan mengurangi sedimentasi sungai.
"Hal ini juga telah dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Husein Sastranegara dalam program Reboisasi Hutan Penanaman Pohon Langka Saninten sejak tahun 2021,” ucap Tomi.
Sementara Prof Dr Budi Haryanto, anggota kolegium PP HALKI dan Guru Besar Ilmu Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) menyampaikan, bahwa pertambahan suhu bumi yang cukup mengkhawatirkan.
"Dengan gambaran ilustrasi dampak kerusakannya yang ekstrim untuk setiap penambahan suhu hingga kondisi planet bumi hangus terbakar jika terjadi pembiaran dan tidak adanya awareness dari semua pihak," katanya.
AFT Manager Husein Sastranegara Pertamina Patra Niaga Regional JBB I Made Artha Wibawa menyampaikan, AFT Husein Sastranegara telah berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Perhutani, pemerintah desa, masyarakat setempat dan NGO untuk menciptakan program berkelanjutan yang berorientasi pada People, Planet, and Prosperity.
“Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon, hal itu dibuktikan dengan berhasilnya Pertamina Patra Niaga mengurangi emisi karbon setara lebih dari 1,58 juta ton CO2 dari berbagai upaya reduksi emisi di lini operasional perusahaan,” ungkap Artha.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB Eko Kristiawan mengatakan, dalam kegiatan Decarbonization Partnership Program ini Pertamina mengundang customer dan stakeholder seperti Etihad Airways, Angkasa Pura, dan Garuda Indonesia.
“Program penanaman Saninten ini adalah kegiatan indirect decarbonization melalui program CSR yang dilaksanakan oleh Pertamina Patra Niaga AFT Husein Sastranegara yang telah dilakukan sejak tahun 2021,” ujar Eko.
Program peningkatan keanekaragaman hayati ini, kata dia, tak hanya berfokus pada dekarbonisasi. Namun, juga berkembang menjadi program peningkatan pendapatan masyarakat adat setempat melalui pembinaan petani kopi dan pembinaan peternak sapi yang tergabung dalam kelompok Buana Walatra Sejahtera.
Pertamina Patra Niaga berkomitmen dalam melaksanakan dekarbonisasi untuk mengurangi atau menghilangkan emisi Karbon Dioksida (CO2) dan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui Decarbonization Partnership Program yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 2 Tanpa Kelaparan, 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak, 13 Penanganan Perubahan Iklim, 15 Ekosistem Daratan dan 17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan. n Agus Yulianto