Ini Pernyataan Resmi Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat

Jogregan  

Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Muhammad Nusantara, menabuh bedug dalam tradisi drugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon yang menandai dimulainya puasa pada buan Ramadhan 1445 H lalu. 
Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Muhammad Nusantara, menabuh bedug dalam tradisi drugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon yang menandai dimulainya puasa pada buan Ramadhan 1445 H lalu.

Diketahui, keluarga Luqman Zulakedin dari Keraton Kasepuhan Cirebon berniat melaksanakan tradisi Grebeg Syawal. Yaitu, ziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan raja-raja Cirebon di Kompleks Astana Gunung Sembung, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Namun, peristiwa tidak mengenakan terjadi. Keluarga Keraton Kasepuhan yang sudah tiba dilokasi, justru mendapati adanya penolakan.

Kunci masuk ke area makam Syekh Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati digembok oleh pihak yang mengatasnamakan Keluarga Besar Kesultanan Cirebon.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bahkan terdapat tulisan yang menyebutkan, “Kami Keluarga Besar Kesultanan Cirebon tidak mengakui Lukman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan!!!".

Padahal, di kompleks makam tersebut terdapat makam mendiang Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Sultan Sepuh XIV yang juga ayah Luqman dan Pangeran Nusantara.

Mendapati hal itu, Pangeran Nusantara, adik Luqman Zulkaedin, yang berada dalam rombongan, tampak murka. Dia terlihat ingin memaksa masuk ke area makam Sunan Gunung Jati.

“Engga ada urusan, engga ada urusan. Kalau engga ada yang nemenin, saya sendiri,” katanya.

Namun, di tengah kerumunan keluarga besar dan abdi dalem, Pangeran Nusantara ditenangkan oleh sejumlah orang. Termasuk Patih Sepuh Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat. n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image