Jogregan

Bocah Ini Mengalami Depresi Akibat HP-nya Dijual Sang Ibu, Presiden Jokowi pun Beri Bantuan

Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi bersama Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, mengunjungi kediaman Andrea (bukan nama sebenarnya, red) (13 tahun) di Kampung Gunung Sari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Senin (13/5/2024)
Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi bersama Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, mengunjungi kediaman Andrea (bukan nama sebenarnya, red) (13 tahun) di Kampung Gunung Sari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Senin (13/5/2024)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- 'Candu' handphone (HP) terus menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak bila tak diimbangin dengan pengawasan orang tua. Sebut saja Andrea (bukan nama sebenarnya, red) (13 tahun) bocah kelas enam sekolah dasar (SD) di Kota Cirebon yang harus mengalami depresi akibat HP-nya dijual oleh sang ibu.

Hingga saat ini, Andrea masih mendapat pendampingan dari Pemkot Cirebon melalui rumah sakit yang ditunjuk setelah kasusnya viral di media sosial.

Bahkan, kisah bocah mengalami depresi setelah HP miliknya dijual sang ibu, ternyata mendapat perhatian dari Presiden Jokowi. Melalui Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, Puput Hariadi, presiden menyerahkan bantuan untuk bocah tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Puput mendatangi kediaman ARP di Kampung Gunungsari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Senin (13/5/2024). Kedatangannya didampingi Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi dan Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Rano Hadiyanto.

Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi pun menyampaikan terima kasih atas perhatian Presiden Jokowi kepada salah seorang warganya.

‘’Alhamdulillah tadi ada amanah yang disampaikan Pak Presiden melalui Mas Puput dan Mas Aji, didampingi Pak Kapolres. Alhamdulillah ini jadi bagian dari sebuah kehormatan, Pak Presiden memberikan atensi, perhatian dan dukungan kepada salah seorang warga Kota Cirebon,’’ ujar Agus kepada wartawan.

Agus mengungkapkan, sebelum kisah Andrea itu viral, Pemda Kota Cirebon juga sudah memberikan pendampingan. Baik dari tingkat kelurahan hingga perangkat daerah terkait.

‘’Sebelumnya kami juga sudah memberikan pendampingan kepada ARP, lewat kelurahan, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan,’’ ucapnya.

Agus menambahkan, dari sisi program pemerintah, keluarga ARP sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pemkot Cirebon juga terus berupaya mendata dan memperhatikan kondisi warga yang membutuhkan bantuan program pemerintah.

‘’Untuk saat ini yang terpenting adalah kondisi Andrea, semoga semakin membaik, kita terus lakukan pendampingan juga dari rumah sakit,’’ kata Agus.

Agus berharap, kejadian yang dialami ARP tidak terulang kembali. Untuk itu, Pemda Kota Cirebon akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak ada lagi kejadian serupa.

Langkah selanjutnya, pihaknya perlu koordinasi dengan pihak terkait. Sehingga, bantuan dari Presiden yang sudah diberikan ini, minimal bisa untuk melanjutkan hidup terutama biaya pendidikan Andrea.

Sementara itu, Staf Kementerian Sekretariat Negara RI Puput Hariadi mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Presiden RI berupaya biaya pendidikan dan peralatan sekolah.

‘’Semoga bantuan dari Bapak Presiden RI dapat bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya,’’ katanya.

Puput berharap, dengan adanya bantuan tersebut, ARP dapat bersekolah kembali. Dia juga mengimbau, agar penggunaan bantuan biaya pendidikan itu dipantau orang tua dan Dinas Pendidikan. n Agus Yulianto