Jogregan

Disebut Lakukan Premanisme Terhadap Tiktoker, Ini Klarifikasi Pemuda Cirebon

Polisi menangkap seorang pelaku yang melakukan premanisme dan pemalakan. (Ilustrasi) (Dok. Republika)
Polisi menangkap seorang pelaku yang melakukan premanisme dan pemalakan. (Ilustrasi) (Dok. Republika)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Asep, pemuda yang viral karena disebut melakukan aksi premanisme terhadap tiktoker asal Banjarnegara, Jawa Tengah, bernama Lufias Saiko alias Sifful, muncul di hadapan publik. Dia memberikan klarifikasi mengenai kejadian tersebut.

Melalui rekaman video, Asep, yang didampingi oleh Kapolsek Depok, AKP Affandi, menjelaskan, berita yang menyebutkan dirinya melakukan aksi premanisme, pemerasan dan pemalakan terhadap tiktoker tersebut tidaklah benar.

‘’Saya siap dikonfrontasi,’’ kata pemuda asal Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, melalui rekaman video yang diterima pada Rabu (7/8/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Asep mengatakan, saat itu, ia dan teman-temannya sedang berjaga di pos kamling. Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab moril mereka terhadap keamanan lingkungan.

‘’Kami secara responsif melihat ada keramaian di situ, kami khawatir ada geng motor sehingga kami mendatangi mereka. Saya tidak tahu kegiatan mereka sehingga saya berinisiatif tanya ke mereka, kalian lagi apa?,’’ ucap Asep.

Saat itu, dari pihak rombongan tiktoker ada yang merekam. Asep mengaku, tidak berkenan dirinya direkam sehingga meminta video itu dimatikan.

‘’Mereka mengatakan kepada saya, mereka lagi live TikTok. Saya katakan, kalian harus ijin dulu, karena di situ wilayah Jasa Marga dan Polsek Depok," katanya.

"Saya mengarahkan mereka agar kegiatan mereka dikawal kepolisian karena kegiatan mereka mengundang massa, mengundang keramaian, berpotensi mencelakai diri sendiri dan orang lain. Di situ gelap,’’ kata Asep lagi

Dia pun mengimbau kepada tiktoker tersebut, jika ingin membuat konten di jalan yang banyak mengundang massa, harus koordinasi dulu dengan kepolisian. Hal itu supaya aksi mereka dikawal oleh kepolisian agar aman.

‘’Jadi sekali lagi, saya ingin mengklarifikasi berita terkait aksi premanisme itu tidaklah benar,’’ ucsp Asep.

Sementara itu, terkait ucapan 250, Asep memastikan kata itu bukan berasal darinya. Dia menyatakan, tidak melakukan pemerasan atau meminta uang dari pihak tiktoker tersebut.

‘’Itu adalah bahasa dari kreator, yang mendapatkan satu gift 250 langkah, itu asumsi saya. Silakan ditanyakan ke kreator, apakah Rp 250 ribu itu muncul dari saya untuk premanisme ataukah 250 langkah kaki untuk gift,’’ tuturnya.

Kapolsek Depok AKP Affandi mengatakan, dirinya diperintah oleh kapolresta Cirebon untuk segera melakukan klarifikasi benar tidaknya aksi premanisme dan pemalakan itu. Karenanya, dia mencari informasi di lokasi dan memperoleh identitas pemuda dalam video yang diketahui bernama Asep.

‘’Kita dapat info, Asep yang jaga pos kamling, terus kita cari. Kita sudah laporkan ke Ibu Kapolresta. Makanya suruh kerja sama dengan Reskrim, cari tiktokernya siapa, dari mana, supaya untuk mengklarifikasi juga,’’ kata Affandi. n Lilis Sri Handayani ed: Agus Yulianto