Ini Si Cantik Rasi, Calon Ratu Penguasa Rimba Gunung Ciremai
KUNINGAN – Satwa di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bakal bertambah dengan hadirnya si cantik Rasi. Macan Tutul Jawa berjenis kelamin betina itu digadang-gadang menjadi calon ratu penguasa rimba hutan TNGC.
Rasi disiapkan untuk bersanding dengan Slamet Ramadhan, seekor Macan Tutul Jawa jantan, yang telah dilepasliarkan di TNGC pada 2019 silam. Selain itu, Rasi juga ditujukan untuk memancing Slamet Ramadhan untuk membuka GPS Colar, yang telah dipasang pada saat dilepasliarkan.
Rasi sebelumnya ditemukan di perbatasan hutan dengan permukiman warga, dengan usia perkiraan tiga sampai enam bulan. Masyarakat Kampung Bunisari, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut kemudian menyerahkannya kepada BBKSDA Jawa Barat.
Rasi selanjutnya direhabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga pada 2 Juli 2019. Saat ini, Rasi sudah berusia 2,6 tahun, dengan berat 50 kilogram.
Rasi tiba di kantor BTNGC pada Senin, 31 Januari 2022, pukul 04.30 WIB, dengan didampingi oleh tim PPS Cikananga. Satwa itu dalam kondisi baik dan sehat. Perjalanan panjang dari PPS Cikananga, tidak membuatnya stres atau bertingkah laku agresif, melainkan tetap terlihat tenang.
Pukul 07.00 WIB, tim bergerak menuju kandang habituasi dan dikawal langsung oleh Kasat Polisi Kehutanan TNGC, Oman Dede Permana dan tim Macan Tutul BTNGC.
Tiba di lokasi dengan ketinggian 915 MDPL dan kondisi cuaca yang cukup hangat, memberikan kenyamanan kepada Rasi untuk berpindah tempat. Pengkondisian kandang habituasi dilakukan dan Rasi masuk ke kandang habituasi pukul 10.00 WIB.
‘’Sebelumnya kami sudah mempersiapkan kedatangan Rasi,’’ kata Kepala BTNGC, Teguh Setiawan, Senin (31/1/2022).
Persiapan itu sudah dilakukan sejak November 2021, dengan menggelar diskusi bersama sejumlah pihak terkait. Setelah itu, pada 7 Desember 2021, dilakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah, yang langsung dihadiri oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama, dan muspika setempat.
Koordinator spesies Macan Tutul, Robi Gumilang, menerangkan, kandang habituasi untuk Rasi sebelumnya telah disiapkan dengan seksama. Terbuat dari rangka baja yang disusun dan disesuaikan untuk keamanan dan keselamatan Macan Tutul Jawa, luas permukaan totalnya mencapai 66 meter persegi dan tinggi empat sampai enam meter dari permukaan tanah.
‘’Kandang tersebut dilengkapi tujuh pintu untuk dapat dioperasikan sebagai pintu jebakan, pintu keluar dan pintu pemberian pakan,’’ terang Robi.
Tim juga telah memasang CCTV untuk mengawasi pergerakan Rasi selama di kandang habituasi.
Manager Kebun Binatang Gembira Loka, Vanda, mengatakan, pemasangan CCTV itu sudah didesain aman untuk memantau aktivitas Rasi.
''CCTV yang dipakai aman dari hujan dan jangkauan Rasi,'' kata Vanda.
Setelah Rasi berada di kandang habituasi, maka tahap selanjutnya adalah menunggu apakah keberadaan Rasi di kandang habituasi akan mengundang Slamet Ramadhan untuk keluar? Atau Slamet Ramadhan yang menunggu Rasi di kawasan TNGC. N lilis sri handayani