Ini 7 Alasan Tertutupnya Hati terhadap Alquran

Tajug  
Mushaf Alquran dengan gaya Bazzi - (saudigazette)
Mushaf Alquran dengan gaya Bazzi - (saudigazette)

Di antara ibadah yang paling baik adalah menyibukkan diri dengan Alquran, baik dengan membaca ayat-ayatnya atau merenungkan makna yang dimaksudkan.

Dalam kapasitasnya sebagai sumber utama Islam, Alquran mencakup semua aturan, peraturan, perumpamaan ilustrasi, kebijaksanaan, peringatan, peristiwa sejarah, ilmiah dan tanda-tanda kosmik, yang membantu orang-orang beriman menjalani hidup mereka sesuai dengan hukum yang ditetapkan oleh Sang Pencipta, Allah Yang Maha Kuasa.

"Jadi, Alquran tidak meninggalkan masalah iman atau dunia material tanpa penjelasan yang tepat dan memadai," kata Dr Ali Al-Halawani, Asisten Profesor Linguistik dan Studi Terjemahan yang tinggal di Kanada seperti dikutip dari aboutislam.net, Rabu (25/5/2022)

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Dan Kami telah menurunkan kepadamu Kitab sebagai penjelasan atas segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat dan kabar gembira bagi kaum Muslimin". (An-Nahl 16:89)

Menurutnya, ada 7 alasan tertutupnya hati untuk merenungkan Alquran, yakni 1. Perbuatan hati yang penuh dosa. Karena mereka mewakili salah satu perisai paling kuat melawan Alquran, tindakan hati yang berdosa mencegahnya untuk diperhatikan atau disentuh oleh Alquran.

"Dengan adanya perisai seperti itu, menjadi mustahil untuk menemukan kesenangan atau kepuasan dengan Alquran," ujarnya.

Hudzaifah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Pencobaan akan dihadirkan di hati para pria saat tikar buluh ditenun dengan tongkat. Setiap hati yang diresapi oleh mereka akan memiliki tanda hitam di dalamnya. Setiap hati yang menolaknya akan diberi tanda putih.

Akibatnya, akan menjadi dua jenis hati: satu putih seperti batu putih yang tidak akan dirugikan oleh gejolak atau godaan apapun, selama langit dan bumi bertahan.

Dan yang lainnya, hitam dan berwarna debu seperti bejana yang terbalik, tidak mengenali apa yang baik atau menolak apa yang keji, tetapi diresapi dengan nafsu.

2. Perbuatan dosa organ tubuh.

Dikatakannya, Orang-orang beriman dapat mengalami kekurangan dalam kemampuan mereka untuk menghafal Alquran karena mereka merugikan orang lain atau gagal untuk menurunkan pandangan mereka. Demikian pula, mereka dapat terhalang dari merenungkan ayat-ayatnya karena perbuatan dosa.

Abdullah bin Amr bin Al-As (semoga Allah meridhoi mereka) meriwayatkan: Nabi (damai dan berkah atasnya) berkata, “Seorang Muslim adalah orang yang dari lidah dan tangannya orang Muslim aman; dan seorang muhajir (berhijrah) adalah orang yang menahan diri dari apa yang diharamkan Allah.” (Al-Bukhari dan Muslim)

3. Meninggalkan kitab-kitab Tafsir (Penjelasan Al-Qur'an)

Menurut Ali Al-Halawani, orang yang tidak berusaha untuk mempelajari makna ayat-ayat Alquran dan konteks historisnya tidak dapat merefleksikan Alquran dengan baik dan benar.

"Orang seperti itu tidak akan pernah bisa mendapatkan makna yang benar dari ayat-ayat atau interpretasi suara mereka," ujarnya.

"Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur'an? Jika itu berasal dari selain Allah, mereka akan menemukan di dalamnya banyak kontradiksi". (An-Nisa 4:82)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image